Tentara Kadhafi Rudal Demonstran di Masjid
Belasan Warga Tewas, Obama Mengecam
Jumat, 25 Februari 2011 – 06:05 WIB
Serangan juga dilakukan militer di sebuah bandara yang berlokasi di pinggiram Misrata, kota terbesar ketiga di Libya. Para demonstran diserang dengan menggunakan roket, granat, dan mortar. Warga dan demonstran akhirnya bergabung untuk melawan.
Baca Juga:
Mereka bahkan merebut beberapa senjata otomatis miliki para tentara yang berada di sekitar bandara. Namun, dalam serangan itu belum bisa dipastikan berapa jumlah korban tewas maupun terluka. "Serangan itu berlangsung hingga sore," kata salah seorang warga sebagaimana dilansir Reuters.
Namun, serangan di Libya dilaporkan menewaskan 1.000 orang. Itu dikatakan Perdana Menteri Italia Franco Martini saat berbicara di sebuah organisasi Katolik di Roma sebelum pertemuan parlemen membahas kekerasan di Libya pada Kamis dini hari WIB. Frattini mengatakan, berdasar laporan dari para saksi mata dan rumah sakit di Libya, korban tewas sekitar 1.000 orang.
"Informasi korban tewas belum lengkap. Namun, kami percaya bahwa informasi korban tewas 1.000 orang cukup kredibel," ujar Frattini sebagaimana dilansir Associated Press. Jumlah berbeda dan lebih besar disampaikan para dokter yang baru kembali dari kota Benghazi. Sebagaimana laporan CBS News, para dokter mengatakan bahwa korban tewas 2.000 orang sejak Minggu lalu. "Ambulans kami menghitung sekitar 75 orang tewas pada hari pertama, lalu bertambah menjadi 200, setelah itu lebih dari 500," ujar Dr Gerard Buffet. Sementara Libya menyatakan bahwa korban tewas hanya 300 orang.
BENGHAZI - Ancaman isolasi dari negara-negara besar terhadap Libya tidak membuat gentar sang pemimpin Muammar Kadhafi. Kemarin militer pro-Khadafi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer