Tentara Mudah Goyah Dirayu Parpol
jpnn.com - JAKARTA - Guru Besar Ilmu Politik dari Universitas Indonesia (UI), Profesor Salim Said mewacanakan perlunya ada regulasi yang mengatur pensiunan tentara yang mau terjun di politik. Alasannya, agar para pensiunan ini lebih siap di pentas politik yang akan menjadi dunia barunya.
"Saya selalu mendesak DPR agar ada undang-undang yang mengatur berapa lama seorang pensiunan TNI dibolehkan ikut berpolitik. Misalnya dua atau tiga tahun setelah mereka pensiun, biar lebih siap memasuki panggung politik," kata Salim saat diskusi di gedung DPD, Senayan Jakarta, Jumat (20/6).
Pernyataan Salim ini disampaikan berkaitan dengan mudahnya para bekas tentara dirayu ikut berpolitik. Hal itu terlihat dari dua kubu kandidat di Pemilihan Presiden 9 Juli 2014. Tidak hanya di kubu Prabowo Subianto yang asalnya dari militer tapi juga Joko Widodo.
Bagaimana dengan memanasnya kondisi politik yang mengikutkan tim pemenangan dari bekas tentara? Said menyatakan penyebabnya karena tidak canggihnya berpolitik.
"Termasuk para pensiunan Jenderal TNI. Ingat kasus Foke (Fauzi Bowo) yang merayu Mayor Jenderal TNI Prijanto untuk jadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Ujung-ujungnya, berantam sendiri," katanya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Guru Besar Ilmu Politik dari Universitas Indonesia (UI), Profesor Salim Said mewacanakan perlunya ada regulasi yang mengatur pensiunan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ribuan Warga Memeriahkan Gebyar Budaya, Husain Alting Sjah Ingatkan Perdamaian di Atas Segalanya
- Kemenko PMK Melakukan Penguatan Pemberdayaan Perempuan di Desa
- Tim Gabungan Sita 7 Unit Hp, 10 Paku & 20 Korek Api di Lapas Narkotika Muara Beliti
- Hari Wayang, Kiai Paox Iben Sebut Kebudayaan Jembatan antara Pemerintah dan Rakyat
- Wamentan Sudaryono: Penyaluran Pupuk Langsung kepada Petani adalah Komitmen Presiden Prabowo
- Mendes Yandri Ajak Warga Desa Fokus Kembangkan Produk Lokal