Tentara Mulai Berpatroli di Sejumlah Wilayah di Sydney untuk Membantu Polisi Menegakkan Aturan Lockdown
Pemerintah negara bagian New South Wales (NSW) memutuskan untuk menurunkan ratusan tentara di seitar kawasan Sydney untuk membantu polisi menindak warga yang melanggar aturan pembatasan aktivitas.
Sebanyak tiga ratus personel militer juga akan menjalani pelatihan selama akhir pekan sebelum turun ke jalan bersama dengan polisi pada hari Senin.
Tugas mereka nantinya adalah untuk memastikan warga mematuhi aturan yang dibuat otoritas kesehatan.
Kepala Kepolisian NSW, David Elliott, mengatakan pengerahan itu diperlukan karena ada sebagian kecil orang yang berpikir "aturan-aturan itu tidak berlaku untuk mereka".
Dia mengatakan kepada salah satu stasiun televisi Australia, Channel Nine, bahwa personel pertahanan Australia (ADF) akan bertugas bersama anggota Kepolisian NSW.
"Akan segera terlihat 300 orang tentara di jalan," katanya.
"Ini tidak berbeda dengan apa yang kita lihat di Melbourne tahun lalu, di mana polisi bekerja sama dengan militer untuk memastikan mereka dapat melakukan pemeriksaan kepatuhan berbasis intelijen dengan cepat dan cepat."
David mengatakan Pemerintah Federal Australia sebenarnya sudah menawarkan bantuan militer sejak 7 Juli tetapi saat itu Pemerintah NSW tidak menganggapnya perlu,
Banyak warga di Sydney Barat kecewa karena pendekatan untuk memastikan mereka mengikuti aturan 'lockdown' adalah dengan melibatkan tentara
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat