Tentara Papua Nugini Tembaki Fasilitas Penahanan Pencari Suaka di Pulau Manus

“Jika anda bertanya kepada saya mengapa di Pulau Manus terjadi peningkatan kecemasan dikalangan warga yang tinggal di pangkalan angkatan laut di Pulau Manus, ini adalah bagian dari itu, dan itu adalah masukan yang jelas untuk saya. "
Yapu mengatakan bahwa anak laki-laki tersebut dibawa ke pusat penahanan pencari suaka di Pulau Manus untuk diberikan makanan beberapa hari sebelum serangan dilakukan oleh tentara Papua Nugini.
Kewenangan Pemerintah Papua Nugini
Sementara itu para pencari suaka yang menghuni pusat penahanan di Pulau Manus mengatakan anak laki-laki itu mengemis meminta makanan di pintu masuk fasilitas itu dan staf mengetahui kalau anak itu dibawa masuk untuk diberikan makanan.
Mereka mendesak Pemerintah Australia untuk merilis cuplikan gambar dari banyak kamera CCTV yang dipasang di pusat pemrosesan imigrasi tersebut, dan mengatakan kalau rekaman itu akan menunjukan pembelaan mereka benar adanya.

ABC News
Namun demikian Menteri Peter Dutton tidak berjanji akan merilis rekaman itu namun mengatakan apapun keputusan terkait hal tersebut sepenuhnya diserahkan kepada Pemerintah Papua Nugini.
Menteri Imigrasi Australia, Peter Dutton membenarkan insiden penembakan di pusat penahanan di Pulau Manus oleh otoritas Papua Nugini. Menurutnya
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia