Tentara Papua Nugini Tembaki Fasilitas Penahanan Pencari Suaka di Pulau Manus

“Kita akan tetap terus menayangkan rekaman CCTV sebagai hal yang biasa kita praktekan selama ini. Saya tidak akan membuat pengecualian terkait dengan kasus ini,” katanya.
“Jika memang tepat untuk menayangkan rekaman itu dan telah dipraktekkan di masa lalu, maka hal itu akan terjadi, tapi itu semua sepenuhnya tergantung pada Pemerintah Papua Nugini.
Menteri Peter Dutton tidak bersedia berkomentar mengenai laporan yang berbeda yang disampaikan Kepolisian Papua Nugini, termasuk usia dari anak laki-laki, dengan mengatakan kalau masalah tersebut akan diselesaikan oleh penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian Papua Nugini.
“Penembakan yang memang benar telah terjadi atau perilaku sebagaimana dilaporkan benar-benar tidak dapat diterima dan insiden ini harus diinvestigasi,” katanya.
Sementara itu Menteri Imigrasi bayangan dari Partai Buruh, Richard Marles tidak bersedia berkomentar mengenai insiden penembakan ini namun mendesak untuk tidak berspekulasi.
"Apa yang saya tahu dari insiden sebelumnya adalah bahwa cukup sering terjadi apa yang dilaporkan kepada public sebelumnya akhirnya amat berbeda dengan apa yang sebenarnya terjadi," katanya kepada Sky News.
Diterjemahkan pada pukul 15:10 WIB, 23/4/2017 oleh Iffah Nur Arifah. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
Menteri Imigrasi Australia, Peter Dutton membenarkan insiden penembakan di pusat penahanan di Pulau Manus oleh otoritas Papua Nugini. Menurutnya
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia