Tentara Rusia Tembaki Masjid, Erdogan Malah Undang Putin ke Turki
jpnn.com, ANKARA - Sebanyak 65 orang warga Turki dan kerabat mereka dievakuasi dari kota pelabuhan Mariupol di Ukraina selatan, kantor berita Turki Anadolu melaporkan, Kamis (17/3).
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Kamis mengatakan lebih dari 100 warga Turki masih bertahan di Mariupol dan ia berharap adanya gencatan senjata untuk kemanusiaan di kota tersebut.
Dalam konferensi pers bersama mitranya dari Ukraina, Dmytro Kuleba, di Lviv, Cavusoglu mengaku telah mengusulkan gencatan senjata 24 jam yang dipantau kelompok kemanusiaan.
Kementerian luar negeri Ukraina pada Sabtu pekan lalu menyebutkan pasukan Rusia menembaki sebuah masjid di Mariupol, di mana 80 lebih orang dewasa dan anak-anak, termasuk warga Turki, mengungsi.
Cavusoglu lantas mengatakan bahwa ia telah mengupayakan bantuan dari mitranya dari Rusia mengenai isu ini.
Belum ada informasi apakah para pengungsi itu adalah orang-orang yang mencari perlindungan di masjid.
Presiden Turki Tayyip Erdogan lewat percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah perundingan antara Putin dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, menurut kantor presiden.
Pernyataan itu juga mengatakan Erdogan memberi tahu Putin bahwa kesepakatan tentang isu tertentu bisa jadi memerlukan pertemuan para pemimpin.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan masih berusaha jadi juru damai konflik Rusia versus Ukraina, sementara sebuah masjid di Mariupol ditembaki militer Kremlin
- Erdogan Ucapkan Selamat kepada Presiden Aljazair yang Berhasil Pertahankan Kekuasaan
- Erdogan Ajak Negara-Negara Islam Beraliansi Hadapi Ancaman Ekspansi Israel
- Halangi Warganet Berdukacita untuk Haniyeh, Instagram Diblok Otoritas Turkiye
- Erdogan Desak Israel Hentikan Serangan Tidak Manusiawi di Gaza
- Erdogan Menginjak-injak HAM di Turki, Parlemen AS Dorong Joe Biden Lakukan Intervensi
- Seusai Bertemu Putin, Kim Jong Un: Rusia Sahabat & Sekutu Paling Jujur