Tentara Yaman Tewaskan 11 Warga Sipil
Sabtu, 12 November 2011 – 16:33 WIB
Sejumlah tokoh partai berkuasa dan delegasi yang bernegosiasi atas nama oposisi, kepada Agence France-Presse mengungkapkan ada kemajuan dalam pertemuan tersebut.
Diplomasi internasional gagal menghentikan krisis politik yang terjadi, karena Saleh berungkali menolak menandatangani inisiatif Teluk. Pada saat tertentu bentrokan antara pasukan pemerintah dan tentara pemberontak yang bergabung dengan demonstran mengguncang sejumlah kotan Yaman.
Aksi demonstrasi yang sudah berjalan sembilan bulan belum juga surut. Puluhan ribu massa di Lapangan Kemerdekaan terus beraksi setiap hari menuntut Saleh mundur.
Di salah satu wilayah, juga di Sanaa, demonstran pro pemerintah juga menunjukkan keberadaannya. Mereka berteriak ?rakyat menginginkan Ali Abdullah Saleh?. Slogan tersebut adalah bentuk kontras dari masaa demonstran pro reformasi yang selalu berteriak ?rakyat ingin menjatuhkan rezim (Saleh)? yang menjadi terkenal selama revolusi di Mesir dan Tunisia.
SANAA - Tentara loyalis Presiden Yaman Abdullah Saleh melancarkan serangan di kota terbesar kedua, Taez. Sebelas orang dilaporkan tewas, termasuk
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan