Tenteng Kapak, Orgil Diringkus 35 Petugas Gabungan
jpnn.com - SATU regu Dalmas Polres Gianyar kemarin (21/8) disibukkan dengan ulah seorang warga yang kurang waras alias orang gila yang mengamuk di Tampak Siring. Tak main-main orang gila itu juga menenteng kapak hingga membuat warga ketakutan. Dengan susah payah, akhirnya petugas berhasil mengamankannya.
Kejadian tersebut berlangsung mulai sekitar pukul 11.45. Saat itu orgil bernama Wayan Dolat asal Banjar Penempahan Desa Manukaya, Tampaksiring tiba-tiba mengamuk.
Dia berteriak-teriak kencang sambil menenteng kapak dan mengancam siapapun berada di sekitar rumahnya.
Warga kaget bukan kepalang. Tak sedikit dari mereka ketakutan. Karena tak mampu menenangkan dan mengatasi, orang tua Dolat, Nyoman Jegeh, melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian.
"Setiap hari anak saya pegang golok. Dulu saya pernah dianiaya, makanya sekarang saya lapor polisi," kata Jegeh.
Tak lama kemudian, petugas Polsek Tampaksiring meluncur ke lokasi. Mereka berupaya menenangkan Dolat.
Petugas polsek ternyata kewalahan menghadapi tenaga Dolat. Merasa tak mampu, mereka pun meminta bantuan ke Polres Gianyar yang langsung meluncurkan satu regu. "Ada sekitar 35 personil gabungan dari polsek dan polres," kata seorang petugas.
Ternyata jumlah banyak tak membuat kerja polisi menenangkan Dolat enteng. Mereka tetap kesulitan. Apalagi saat didekati dan ditenangkan Dolat malah berusaha menyerang dan mengacung-acungkan kapaknya.
SATU regu Dalmas Polres Gianyar kemarin (21/8) disibukkan dengan ulah seorang warga yang kurang waras alias orang gila yang mengamuk di Tampak Siring.
- Nilawati Dianiaya Rekan Sesama Pedagang yang Tak Terima Ditegur, Begini Kejadiannya
- Momen Wakapolda Riau Brigjen K Rahmadi Turun ke SD Dukung Program Makan Bergizi Gratis
- SKD CPNS Pemko Pekanbaru, 296 Pelamar Dinyatakan tidak Lulus, Ini Sebabnya
- Terbitkan SE, Pemkab Natuna Pastikan tidak Mengangkat Tenaga Non-ASN Lagi
- Truk Pupuk dan Tepung Bertabrakan, Lintas Sumbar-Riau Sempat Macet Total
- Agung Nugroho Difitnah soal Gugatan Rp 21 Miliar, Dukungan Publik Justru Kian Besar