Tentukan Awal Ramadan, NU Tunggu Hasil Rukyat
Selasa, 02 Juli 2013 – 21:30 WIB
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) belum menentukan awal puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2013. NU akan tetap menggunakan metode rukyat atau melihat hilal untuk menentukan awal bulan Ramadan pada 8 Juli nanti. Berbeda dengan NU, Muhammadiyah justru sudah jauh-jauh hari menetapkan awal Ramadan. Ormas Islam tertua di Indonesia itu sudah menetapkan awal puasa atau 1 Ramadan jatuh pada 9 Juli 2013.
Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj menyatakan, NU konsisten memegang sabda Nabi Muhammad SAW tentang perintah puasa dan lebaran setelah melihat bulan. "Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW, puasalah kamu dengan melihat bulan, dan berlebaranlah dengan melihat bulan. Untuk itu NU akan tetap berpegang pada metode rukyat untuk penentuan awal Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri," katanya di Jakarta, Selasa (2/7).
Baca Juga:
Meski demikian Said menegaskan, penggunaan rukyat dalam penentuan awal Ramadan dan Lebaran bukan karena NU tertinggal secara teknologi. "Lajnah Falakiyah kami juga canggih, mau menentukan tanggal sampai tiga ribu tahun ke depan juga bisa. Ini bukan soal canggih atau tidak canggih, tapi ini mengikuti seperti apa yang dijalankan Rasulullah," tegasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) belum menentukan awal puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2013. NU akan tetap menggunakan
BERITA TERKAIT
- Jenderal Polri Menjamin Penanganan Kasus Penembakan Siswa Semarang Transparan
- Katarina Minta Jaksa Segera Eksekusi Pelaku Pemalsuan Akta Setelah Kasasi Dikabulkan
- Pensiunan Notaris Diduga Dikriminalisasi dengan Sengketa Perdata yang Dipidanakan
- Kebakaran Melanda Rumah Padat Penduduk di Tanah Abang, Ini Dugaan Penyebabnya
- Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK 2024, Sudah Diantisipasi, 3 Alasannya
- PWNU Jateng Sebut Pilkada Membuktikan Kedewasaan Politik Warga