Tentukan Pilihan, Demokrat Bakal Undang Prabowo-Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Hasil rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Demokrat yang menyatakan partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu netral ternyata belum final. Pada 1 Juni 2014, partai berlambang bintang mercy ini bakal mengundang pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) untuk didengar visi-misinya.
Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Marzuki Alie mengatakan undangan itu dimaksudkan untuk mendengar langsung sejauh mana visi-misi kedua capres sejalan atau tidak dengan platform partai Demokrat.
"Tanggal 1 Juni (2014), DPP Partai Demokrat akan mengundang Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta untuk menyampaikan visi misi mereka, di sanalah nanti diputuskan ke mana suara partai Demokrat diberikan," ujar Marzuki di DPR RI, Rabu (28/5).
Ajang itu menurut Marzuki berbeda dengan sikap pribadinya yang sudah menentukan pilihan kepada pasangan Prabowo-Hatta. Dukungan diberikan murni atas inisiatif pribadi tanpa membawa embel-embel partainya.
Hal lain yang membuat Marzuki memilih Prabowo-Hatta adalah karena secara institusi partai politik, Demokrat tidak pernah diajak berkoalisi oleh paasangan Jokowi-JK. Ini berbeda dengan Prabowo-Hatta yang mengajak Demokrat berkoalisi.
"Saya berpikir, Demokrat diajak berkoalisi oleh Prabowo di sisi lain Jokowi tidak mengajak, ini krusial. Tapi yang paling penting adalah platform. Saya kerja keras bagaimana Prabowo-Hatta akan memang," tegasnya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Hasil rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Demokrat yang menyatakan partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu netral ternyata
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PDIP Yakin KPK Bakal Tahan Hasto pada Senin Nanti, Tujuannya Mengganggu Kongres Partai
- Tak Akan Lari, Hasto Bakal Hadapi Penyidik KPK pada 13 Januari
- Ketum PITI Ipong Hembing Laporkan Oknum Hakim Pengadilan Niaga Jakpus ke KY
- Taat Hukum, Hasto Bakal Hadiri Panggilan KPK pada 13 Januari 2025
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Jangan Diundur Ketiga Kalinya, Honorer Senior Keburu Pensiun
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Periksa Dirut PT Pacific Sekuritas Indonesia Edy Soetrisno