Teori Konspirasi Tak Cukup untuk Tuding Malaysia
Soal Dugaan Keterlibatan dalam Ledakan di JW Marriot dan Ritz Carlton
Senin, 20 Juli 2009 – 20:38 WIB
JAKARTA - Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR, Zulkieflimansyah menyarankan agar dugaan konspirasi adanya keterlibatan salah negara tetangga Indonesia dalam berbagai aksi teror bom di Indonesia disikapi secara lebih proporsional dan rasional. Menurutnya, teori konspirasi tidak cukup jika tidak disertai bukti dan fakta. Terlepas dari aksi teror, Zulkieflimansyah juga menyatakan kekesalannya terhadap Malaysia yang akhir-akhir ini semakin gencar mempermalukan Indonesia dimata internasional dengan cara menyiksa dan bertindak sewenang-wenang terhadap TKI dan TKW. "Saya pikir bersikap kasar hingga menganiaya para TKW dan TKI yang pada hakekatnya adalah manusia itu prilaku biadab dan pasti dicatat oleh sejarah dunia," ujarnya.
"Jika pemikiran konspirasi itu dikembangkan tanpa dukungan fakta yang memadai, kita takut yang ditangkap itu hanya sebatas 'kambing hitam' dan kasus dianggap selesai," tegas Zulkieflimansyah, melalui telepon genggamnya, Senin (20/7).
Dijelaskannya, dari beberapa kali pengungkapan kasus teror bom, memang dapat dapat dibuktikan bahwa otak dibalik teror itu memang warga negara Malaysia. "Tapi apakah institusi pemerintah atau negara mereka ikut memback-up kegiatan teror Nurdin M Top selama di Indonesia, ini sebuah pekerjaan besar dan butuh waktu yang lama serta harus melibatkan lembaga internasional," lanjutya.
Baca Juga:
JAKARTA - Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR, Zulkieflimansyah menyarankan agar dugaan konspirasi adanya keterlibatan salah negara
BERITA TERKAIT
- Teh Neni, ASN Dikti yang Diberhentikan Menteri Satryo Karena Meja Tamu?
- Presiden Prabowo Minta Maaf Kepada Anak-anak yang Belum Terima Makan Bergizi Gratis, Begini Kalimatnya
- Tangani Masalah Pagar Laut, TNI AL dan KKP Evaluasi Cara Terbaik Bantu Nelayan
- Sambangi Kementerian PPMI, DPP PATRIA Sampaikan Program Strategis untuk Melindungi Pekerja Migran Indonesia
- Survei Kepuasan Publik Capai 80 Persen, Prabowo: Kami Bekerja Tanpa Lelah
- Pimpinan KPK Baru Didesak Proses Jampidsus yang Diduga Terlibat di Pelelangan Aset Rampasan