Tepat Jika PBR Gabung ke Golkar
Sabtu, 03 Juli 2010 – 08:46 WIB
JAKARTA – Bergabungnya Partai Bintang Reformasi (PBR) ke Partai Golkar dinilai sebagai ijtihad politik pimpinan kedua parpol yang tepat. Karena keduanya bisa saling melengkapi dengan semangat simbiosis mutualisme yang menguntungkan kedua belah pihak. Dengan bergabungnya PBR ke Golkar, lanjut Qodari, potensi PBR yang selama ini tercecer atau terbengkalai pada saatnya bisa maksimal di Golkar. Apalagi, sebagai partai tengah atau moderat, PBR memiliki kesamaan visi. ”Kedua, dari aspek kepentingan strategis Golkar, bergabungnya PBR bisa melegitimasi dukungan kelompok Islam tertentu yang tidak ada di PBB, PPP dan lainnya. Ini akan memberi nilai lebih buat Golkar menghadapi kompetisi yang makin ketat di antara partai-partai besar seperti PDIP dan Demokrat pada 2014 nanti,” ulas Qodari.
Pendapat itu disampaikan pengamat politik dari Indobarometer M. Qodari kepada wartawan di Jakarta, Jumat (2/7). ”Sudah tepat PBR gabung ke Golkar. Saya melihat baik ketua umum PBR maupun ketua umum Parrai Golkar sudah melakukan ijtihad politik yang tepat. Sebab, keduanya bisa saling menguatkan karena masing-masing pihak memiliki nilai lebih yang bisa di-share baik secara politis maupun strategis,” kata Qodari.
Baca Juga:
Setidaknya, menurut Qodari, ada dua poin positif dari bergabungnya PBR ke Partai Golkar. Pertama, dari aspek kepentingan strategis PBR, pilihan itu dinilai realistis dalam rangka menghadapi kemungkinan meningkatkannya parliamentary threshold (ambang batas parlemen) menjadi 5 persen. Sebab, belajar dari kasus Pemilu 1999, gabungan sesama partai kecil tetap tidak signifikan mendongkrak perolehan kursi.
Baca Juga:
JAKARTA – Bergabungnya Partai Bintang Reformasi (PBR) ke Partai Golkar dinilai sebagai ijtihad politik pimpinan kedua parpol yang tepat. Karena
BERITA TERKAIT
- Bagja Tak Setuju Bawaslu Jadi Lembaga Ad Hoc, Begini Alasannya
- Muzani Bantah Gerindra Serang PDIP Terkait Pandangan Kritis Soal PPN Naik Jadi 12 Persen
- Gerindra Bantah Menyerang PDIP Soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- Hanif Dhakiri: Jangan Memanfaatkan PPN 12% jadi Alat Menyerang Presiden Prabowo
- Syahganda Sebut Pernyataan Dolfie Soal PPN Dapat Picu Instabilitas Politik