Tepat Jika PBR Gabung ke Golkar
Sabtu, 03 Juli 2010 – 08:46 WIB
PBR dengan kadernya yang muda-muda dan energik karena umumnya para aktivis, menurut Qodari, juga akan memberi nilai lebih buat Golkar. ”Saya tahu, orang seperti Bursah Zarnubi, ketua umum PBR, adalah sosok muda energik dan pekerja keras. Dan banyak kader-kader muda lain di PBR yang seperti Bursah,” ujarnya.
Dari dua pertimbangan positif tadi, lanjut Qodari, bukan mustahil pada saatnya partai-partai kecil non parliamentary threshold (PT) lain juga akan menyusul PBR. Sebab, bergabung dengan partai besar seperti Golkar jauh lebih realistis ketimbang bergabung dengan sesama partai kecil. ”Mereka pasti banyak belajar dari kasus pemilu sebelumnya. Tinggal sekarang apakah gabung ke Golkar atau ke PDIP dan Demokrat,” tegasnya.
Ditanya soal kemungkinan format ideal bergabungnya PBR dan Golkar, Qodari mengaku masih perlu pengkajian mendalam yang tentunya menguntungkan kedua belah pihak. ”Formatnya memang masih sangat konseptual dan masih debatable. Apakah nanti dengan cara menjadi ormasnya Golkar atau seperti pola konfederasi versi PAN, saya belum tahu. Yang pasti, kalau memilih versi PAN memang harus ada revisi undang-undang dulu,” tandasnya. (dil)
JAKARTA – Bergabungnya Partai Bintang Reformasi (PBR) ke Partai Golkar dinilai sebagai ijtihad politik pimpinan kedua parpol yang tepat. Karena
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bagja Tak Setuju Bawaslu Jadi Lembaga Ad Hoc, Begini Alasannya
- Muzani Bantah Gerindra Serang PDIP Terkait Pandangan Kritis Soal PPN Naik Jadi 12 Persen
- Gerindra Bantah Menyerang PDIP Soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- Hanif Dhakiri: Jangan Memanfaatkan PPN 12% jadi Alat Menyerang Presiden Prabowo
- Syahganda Sebut Pernyataan Dolfie Soal PPN Dapat Picu Instabilitas Politik