Tepat Setahun PSSI Beku, Lantas?

Tepat Setahun PSSI Beku, Lantas?
Presiden Jokowi saat membuka laga final Piala Bhayangkara 2016. Foto: dok.JPNN

Apalagi, tujuh bulan sebelum keluarnya keputusan itu, terjadi sepak bola gajah antara PSS Sleman dan PSIS Semarang yang mengakibatkan lahirnya lima gol bunuh diri dalam laga Divisi Utama pada akhir Oktober 2014 lalu.

Dan, sebelum PSSI dibekukan, otoritas tertinggi sepak bola tanah air itu tidak pernah menemukan aktor intelektual dari peristiwa yang mencoreng citra sepak bola nasional di mata dunia itu.

Kondisi itu kian diperparah dengan sikap keras kepala PSSI serta PT Liga Indonesia sebagai operator kompetisi Indonesia Super League (ISL) yang tetap ngotot memainkan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya United di musim 2015.

Padahal, dua tim itu, oleh Badan Olahraga Prefosional Indonesia (BOPI) tidak direkomendasikan lantaran masih mengalami masalah dualisme klub.

Dan, status pembekuan PSSI tersebut tidak lagi mejadi tanggung jawab  Menpora Imam Nahrawi semata.

Melainkan telah menjadi perhatian serius dari pemerintah kabinet kerja pimpinan Joko Widodo. Sang presiden sengaja mengambil alih reformasi perbaikan tata kelola sepak bola itu karena enggan menyaksikan kondisi sepak bola yang terus terpuruk.

"Ini sesuatu yang salah yang harus kita betulkan, sesuatu yang keliru yang harus kita perbaiki. Kalau tidak, ya kita akan begini terus, saya punya keyakinan itu," kata Presiden Indonesia Joko Widodo di tengah-tengah sambutannya di depan para perwakilan klub eks Indonesia Super League (ISL), Divisi Utama dan asosiasi provinsi PSSI se Indonesia di Istana Presiden, Jumat (15/4) lalu.

Untaian kalimat yang keluar dari mulut orang nomor satu tanah air itu, adalah respon atas masukan yang dia terima dan mendengar langsung dari masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News