Tepis Anggapan Jadi Alat Jokowi, Kiai Ma'ruf: Memangnya Saya Pacul?
![Tepis Anggapan Jadi Alat Jokowi, Kiai Ma'ruf: Memangnya Saya Pacul?](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2019/04/04/kh-maruf-amin-dan-koordinator-media-tkn-monang-sinaga-foto-tkn-jokowi-maruf.jpg)
jpnn.com, SERANG - Calon Wakil Presiden (Cawapres) 01 KH Ma’ruf Amin kembali menepis anggapan yang menyebutnya hanya dimanfaatkan sebagai alat untuk kembali memenangkan Joko Widodo alias Jokowi di pemilihan presiden (pilpres). Mantan rais am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu mengaku tak merasa dimanfaatkan oleh Jokowi.
“Ada yang bilang Kiai Ma’ruf jadi alat doang. Saya bilang, memangnya saya pacul apa? Itu sih kelewatan,” ujar Kiai Ma’ruf saat bersafari di Pondok Pesantren Atthoriyyah, Serang, Banten, Sabtu (6/4).
Ketua umum nonaktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menegaskan, Jokowi bisa saja memilih cawapres berlatar belakang TNI, polisi, akademisi ataupun pengusaha. Namun, katanya, Jokowi tak melakukan itu karena memilih menggandeng ulama.
Baca juga:
Pria Jarum Super ala Kiai Ma'ruf
Berdarah Siliwangi, Kiai Ma'ruf Optimistis Bisa Kalahkan Prabowo - Sandi di Jabar
Kiai Ma’ruf menyakini Jokowi memilinya sebagai cawapres karena kecintaan Presiden Ketujuh RI itu terhadap ulama. “Enggak pernah ulama dipilih, padahal Pak Jokowi bisa pilih TNI, profesional, dan pengusaha,” katanya.
Ulama yang akrab disapa dengan panggilan Abah itu menambahkan, dirinya masih belum bisa dibilang tua. Merujuk standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tua adalah orang yang umurnya mencapai 80-100 tahun.
KH Ma’ruf Amin kembali menepis anggapan yang menyebutnya hanya dimanfaatkan sebagai alat untuk kembali memenangkan Jokowi di pilpres.
- Prabowo Setelah 100 Hari: Makin Berjarak dengan Jokowi?
- PDIP: Gugatan Hasto Seharusnya Dikabulkan, Ada Dugaan Intervensi Jokowi Jika Ditolak
- #AdiliJokowi! Trending di X, Publik Minta Prabowo & KPK Segera Bertindak
- Prabowo: Kalau Politik, Saya Belajar dari Pak Jokowi
- Prabowo Ungkap Ada yang Ingin Memisahkannya dengan Jokowi
- Tak Ingin IKN Mangkrak Kayak Hambalang, Demokrat: Cukupkan Saling Berbalas Dendam!