Tepis Sebutan Jompo, Hakim Agung Beber Kiat Jaga Kebugaran (1)
Tuntaskan 10 Perkara Per Hari dengan Madu Kuat Lelaki
Kamis, 08 Januari 2009 – 04:19 WIB
Tepis Sebutan Jompo, Hakim Agung Beber Kiat Jaga Kebugaran (1)
Pria bertubuh ramping itu hampir tidak pernah makan di luar. Dia selalu berusaha makan di rumah. Kalau ke kantor, dia selalu membawa bekal. ’’Kecuali saat sidang yang dapat nasi kotakan, baru saya makan nasi kotakan. Saya juga tidak suka ngemil (jajanan/makanan kecil),’’ kata Made yang sesekali pada Sabtu dan Minggu berolahraga golf itu.
Made juga tidak pernah mengeluh soal kesehatannya. ’’Gula saya normal. Tekanan darah juga normal. Tapi, saya memang ada radang usus. Karena itu, saya menghindari makanan pedas,’’ katanya.
Hakim agung yang lain, M. Hamdan, juga tidak melupakan menjaga kondisi tubuh agar bisa bekerja dengan baik. Hakim ramah dan murah senyum itu juga tidak sepakat dengan kata jompo. ’’Masak dibilang jompo, ada-ada saja. He he he,” katanya mengawali pembicaraan di ruangannya, lantai 3 gedung MA.
Di usianya yang 64 tahun (lahir Juli 1944), Hamdan memang masih terlihat segar. Tawa renyah selalu mengiringi saat menjawab pertanyaan. ’’Saya selalu minum madu. Ini madu dari Kendari yang selalu ada di meja saya,’’ katanya sambil menunjukkan botol yang madunya mulai menipis.
Agar lebih prima, Hamdan biasa masukkan bawang putih yang tak bercabang/bonggol tunggal ke dalam madu yang akan dikonsumsi. ’’Itu menjadi ramuan madu kuat lelaki. Mas juga perlu mimun itu,’’ katanya seperti memberi advis kepada Jawa Pos.
Banyak di antara hakim agung yang bertugas di Mahkamah Agung berusia kepala enam. Namun, mereka menolak dianggap jompo alias lemah fisik karena sudah
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu