Tepis Sebutan Jompo, Hakim Agung Beber Kiat Jaga Kebugaran (2-Habis)
Hindari Lift, Lewat 90 Anak Tangga Setiap Hari
Jumat, 09 Januari 2009 – 07:36 WIB
Guru besar UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, itu selalu tertantang menyelesaikan perkara dengan cepat karena menyadari pentingnya posisi hakim agung. ''Para pencari keadilan tidak boleh terlalu lama menunggu perkara tuntas,'' katanya.
Guru besar hukum Islam bidang fiqh siyasah (tata negara dan politik Islam) tersebut selalu menjaga kesehatannya. ''Alhamdulillah, tidak ada masalah dengan kesehatan saya. Paling-paling sakit gigi dan masuk angin,'' ungkap dosen Pascasarjana Universitas Indonesia dan Universitas Muhammadiyah tersebut.
Soal makanan, kakek 10 cucu dari dua putra dan tiga putri tersebut tidak mempunyai pantangan. Kecuali, mengurangi yang pedas-pedas. ''Bahkan, saya masih sering makan kambing guling,'' ujar hakim agung sejak 2003 itu bangga.
Sukardja membiasakan tidur sejak pukul 20.00 atau 21.00. Lalu, sekitar pukul 01.00 atau 02.00, dirinya bangun. Setelah salat malam, dia melanjutkan menulis. ''Saya selalu menulis sekitar pukul dua malam. Saya lakukan sebelum atau sesudah salat tahajud,'' katanya.
Seorang hakim agung boleh punya belasan cucu. Namun, soal kinerja, mereka mengklaim masih bisa mengejar yang muda. Buktinya, mereka selalu melampaui
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara