Tepuk Tangan Buat Lee Cheuk Yiu
jpnn.com, HONG KONG - Laga final tunggal putra Hong Kong Open 2019 antara Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia) versus pemain tuan rumah Lee Cheuk Yiu, di Hong Kong Coliseum, Minggu (17/11) malam WIB, berakhir dramatis.
Lee, yang lolos ke babak utama lantaran ada pemain yang mengundurkan diri, memenangi duel melawan Ginting. Lee, yang berusia 23 tahun (seangkatan Ginting) menang rubber game 16-21 21-10 22-20. Poin terakhir dalam laga tersebut kontroversial. Ginting melakukan sambaran di depan net saat kedudukan 21-20 buat Lee. Kok masuk, tetapi wasit menilai raket Ginting melewati net.
Ginting sempat protes kecil di saat Lee sudah kegirangan. Keputusan sudah diambil. Ginting marah dan kecewa di bagian belakang lapangan. Lee pun menghampiri. Mereka kemudian berpelukan. Inilah permainan.
Foto: BWF
Lee menjadi pemain tunggal putra kedua dari Hong Kong yang menjadi juara di Hong Kong Open, setelah Ng Ka Long Angus pada 2016.
Lee lolos ke final dan menjadi juara bukan kebetulan, tidak juga karena selalu beruntung. Dia mengalahkan raksasa-raksasa seperti Shi Yu Qi, Viktor Axelsen dan Srikanth Kidambi, para pemain yang lebih punya nama, sarat pengalaman dan punya mental juara. Namun, mereka selesai di tangan Lee.
Lee pun menjadi idola. Saat final melawan Ginting, begitu banyak cewek-cewek Hong Kong yang membawa poster dan foto Lee. Para pejabat juga datang, tiap sebentar bertepuk tangan.
"Memenangi gelar Super 500 pertama saya, itu adalah perasaan yang hebat, dan ini terjadi di depan banyak orang yang saya kenal, di rumah sendiri. Saya sangat beruntung. Saya berada di babak kualifikasi dan masuk ke undian utama setelah seseorang mengundurkan diri. Sekarang saya mendapat gelar. Saya ingin berterima kasih kepada semua penggemar saya yang datang untuk menonton saya. Mereka mendukung saya untuk setiap poin," ujar Lee seperti dikutip dari situs BWF.
Lee Cheuk Yiu pun menjadi idola. Saat final melawan Ginting, begitu banyak cewek-cewek Hong Kong yang membawa poster dan fotonya.
- Indonesia Masters 2025: Ginting Bicara Kenangan
- PBSI Beberkan Target di Indonesia Masters 2025, Sektor Mana Jadi Andalan?
- Ginting Kalah di Babak Pertama Arctic Open 2024, Payah!
- China Open 2024: Sejumlah Unggulan Berguguran, Ginting Merasa di Atas Angin?
- China Open 2024: Top, 2 Wakil Indonesia Pukul Jagoan Tuan Rumah
- China Open 2024: Dua Peringkat 1 Dunia Tumbang di Tangan Pemain Indonesia