Terancam Digusur, Warga Kali Pulo Tuntut Ganti Untung
jpnn.com, JAKARTA - Warga Kali Pulo, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta selatan menolak digusur. Pasalnya, mereka merasa berhak mendapat ganti untung dari Pemerintah Kota Jakarta Selatan.
Wali kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan, banyak penghuni di bantaran Kali Pulo yang tidak memiliki surat-surat. Ini membuat pihaknya kesulitan memenuhi tuntutan warga.
"Kita butuh normalisasi Jati Padang, dan kita sudah berdialog dengan RW setempat dan mereka ingin ganti untung. Sedangkan mereka yang di sana banyak yang tidak memiliki surat-surat tempat tinggal untuk ganti untung itu. Jadi kita juga bingung," tuturnya, di Gedung Wali Kota Jakarta Selatan, Rabu (17/1).
Kawasan Jati Padang, kata dia, sebenarnya adalah lahan terbuka hijau. Bukan lahan untuk dibangun perumahan oleh warga. Alhasil setiap hujan deras, air tidak menampung di Kali Pulo. Sehingga, air yang meluap itu mengakibatkan kawasan tersebut selalu banjir.
"Saya rasa, Jati Padang itu adalah daerah hijau semua dan kini lebih banyak kontrakan di sana," lanjutnya.
Namun begitu ia menuturkan jika warga yang terkena gusuran, dalam normalisasi kali Jati Padang tersebut. Warga akan dipindahkan ke rusun yang telah disediakan.
"Akan dipindahkan ke rusun, rusun yang ada di Jakarta Selatan kan cuma di daerah Pengadegan. Kemungkinan akan dipindahkan ke sana," pungkas Tri. (ipy/JPC)
Warga Kali Pulo terancam digusur Pemprov DKI yang ingin menormalisasi aliran sungai di wilayah tersebut
Redaktur & Reporter : Adil
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies