Terancam Dijatuhkan, Gus Dur Bela Pancasila dan Pluralisme

Setelah mengetahui maksud kedatangan orang-orang tersebut, Gus Dur memutuskan untuk menolak kedatangan mereka. Sosok Gus Dur yang enggan melakukan transaksi dengan lawan-lawan politiknya juga dikisahkannya ketika pertemuan di rumah MS Hidayat (saat ini Menteri Perindustrian).
Beberapa hari menjelang Gus Dur lengser, ketika itu Gus Dur ditawari untuk melakukan kompromi politik.
Pihaknya diminta untuk merombak kabinet dan menyerahkan pergantian personel menteri kepada partai politik. "Gus Dur langsung gebrak meja dan mengatakan tidak setuju untuk melakukan transaksi seperti itu. Dia lebih memilih jatuh daripada harus melakukan jual-beli jabatan seperti itu," ungkap Mahfud menirukan lagi.
Sementara terkait pandangan soal pluralisme, Mahfud menambahkan, berdasarkan pemikiran Gus Dur, pluralisme di Indonesia hanya bisa ditegakkan dengan tiga hal yakni, pengakuan kesamaan derajat pada semua manusia, sistem demokrasi yang berjalan baik dan kedaulatan hukum.
"Demokrasi merupakan jalan untuk menegakkan pluralisme tapi demokrasi harus memiliki aturan, yakni kedaulatan hukum agar demokrasi tidak berjalan liar," tukasnya. (ris)
JAKARTA - Sosok KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sangat teguh dalam memegang prinsip Pancasila dan pluralisme, termasuk pada saat jabatannya sebagai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pastikan Dana Haji Aman, Kepala BPKH: Kami Utamakan Transparansi dan Prinsip Syariah
- Siswa Sulawesi Tenggara Cerdas-Cerdas, Ini Reaksi Mendikdasmen
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun