Terancam Dipecat dari PDIP, Eddy Rumpoko Tetap Merasa Bersih
jpnn.com, JAKARTA - Wali Kota Batu Eddy Rumpoko yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK terancam bakal dipecat dari PDI Perjuangan. Namun, kader partai berlambang banteng moncong putih yang sudah dua periode menjabat wali kota Batu ini tetap merasa tidak bersalah.
"Saya tidak merasa bersalah. Saya tidak tahu, saya tidak bersalah," kata Eddy sebelum masuk ke gedung KPK, Minggu (17/9) dini hari.
Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristyanto menyatakan bahwa partainya siap memecat Eddy jika terbukti menyalahgunakan wewenang demi keuntungan pribadi. Namun, Hasto menunggu pengumuman resmi KPK.
Hanya saja, Eddy terus mengelak saat ditanya soal dugaan adanya suap untuknya terkait proyek di Pemerintah Kota Batu. "Yang mana? Saya tidak tahu," katanya.
Eddy diboyong dari Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Tinur, Sabtu (16/9) malam. Sebelumnya, Eddy diperiksa di Mapolda Jatim, setelah ditangkap di rumahnya di Batu saat sedang mandi.
Selain Eddy, KPK juga memboyong dua orang lainnya dari Batu ke markas lembaga antirasuah itu di Jakarta. KPK punya 1 x 24 jam untuk menentukan status pihak yang terjaring OTT.(boy/jpnn)
Wali Kota Batu merasa tidak bersalah meski terjaring operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia beralasan tidak menerima uang dari pihak mana pun.
Redaktur & Reporter : Boy
- Alasan Ini Menguatkan Dugaan Kriminalisasi Hasto, Ada yang Order
- Prabowo Tak Diundang ke HUT PDIP, tetapi Bakal Diminta Hadir Pas Kongres
- Gelar HUT ke-52 di Sekolah Partai, PDIP Lakukan dengan Konsep Seperti Ini
- Semir Rambut Jadi Hitam, Hasto: Persiapan Menghadapi KPK
- PDIP Yakin KPK Bakal Tahan Hasto pada Senin Nanti, Tujuannya Mengganggu Kongres Partai
- Kongres V Bakal Tindak Lanjuti Hasil Rakernas Soal Penetapan Megawati Jadi Ketum PDIP