Terancam Dipenjara Karena Sebut Presiden Mirip Kentang

jpnn.com - ZAMBIA—Mulutmu, Harimau mu! Pepatah ini sepertinya tepat disematkan pada Frank Bwalya, seorang politisi Zambia yang kini tengah berurusan dengan polisi.
Komentarnya yang mengumpamakan sang presiden Michael Sata seperti ‘’Chumbu Mushololwa’’ alias 'Kentang Manis' membuat pemimpin Alliance for a Better Zambia ini terancam lima tahun penjara.
Seperti dilansir Mirror, Kamis (9/1) otritas setempat menyebut pernyataan yang disampaikan dalam sebuah wawancara radio tersebut diduga kuat sebagai sebuah penghinaan terhadap pemimpin negara.
‘’Polisi berencana menangkap dan mendakwanya atas penghinaan terhadap Presiden,’’ ujar Eric chanda sekretarisnya di Alliance.
Namun demikian Bwalya menampik bahwa dirinya menghina Presiden. Menurutnya istilah tersebut berarti kentang manis yang mudah patah saat dibengkokkan. Hal ini untuk mengumpamakan seseorang yang tidak mendengar saran.
‘’Pada program radio saya dengan keras mengkritisi kepemimpinan yang buruk dari presiden. Saya menyebutnya kentang manis bengkok yang tidak bisa diluruskan,’’ ujarnya.
‘’Ini adalah istilah yang umum digunakan dan bukan melecehkan. Ini untuk menjelaskan sifat seseorang yang tidak mau dinasehati yang tidak mau diberikan arahan,’’ tambahnya.
Bwalya telah menyampaikan pembelaan diri dan akan kembali menjalani sidang 21 Januari mendatang. Jika terbukti bersalah ia, terancam penjara sekitar lima tahun.(zul/jpnn)
ZAMBIA—Mulutmu, Harimau mu! Pepatah ini sepertinya tepat disematkan pada Frank Bwalya, seorang politisi Zambia yang kini tengah berurusan dengan
- Dukung Prabowo Evakuasi Warga Gaza, DMDI Indonesia: Bentuk Kemanusiaan
- Prabowo Pengin Evakuasi Warga Palestina, Mardani: Jangan Terkesan Relokasi, Berbahaya
- Kunjungan Xi Jinping ke 3 Negara ASEAN Menegaskan Prioritas China
- Elite PKS & Partai Erdogan Bertemu di Turki, Kemerdekaan Palestina Jadi Isu Utama
- Uni Eropa Siap Main Kasar Jika Negosiasi Tarif dengan Trump Kandas
- Prabowo Suarakan Dukungan untuk Palestina di Hadapan Anggota Parlemen Turki