Terancam Hukuman Mati Di Lebanon Karena Dugaan Terorisme, Pria Australia Minta Dibebaskan
Pengacara Amer Khayat, Joceline Adib Al-Rahi, mengatakan kepada pengadilan: "Australia tidak akan memberikan informasi apapun karena Beirut memilik aturan hukuman mati. Anda tahu ini."
AFP dicegah memberikan bantuan dalam kasus-kasus hukum internasional yang dapat mengakibatkan hukuman mati.
Jenderal Abdallah menanyai Amer Khayat tentang dugaan penerimaan yang dilakukan oleh saudara laki-laki lain, pejuang Negara Islam (IS) Tarek Khayat - yang ditangkap di Suriah pada Desember 2018 dan dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Irak karena perannya dengan kelompok ekstremis.
Jenderal Abdallah mengatakan Tarek Khayat mengatakan kepada para interogator bahwa rencana pemboman itu berasal dari ISIS di Suriah.
Photo: khayat bersaudara semasa kanak-kanak: kiri ke kanan Fadi, Amer, Tarek, Iman dan Waled. (Supplied)
Tarek Khayat mengaku telah menghubungi pakar bahan peledak ISIS dengan saudaranya, Khaled, di Sydney. Tarek mengatakan bahan peledak itu dikirim ke Khaled, yang memutuskan mereka harus disembunyikan di alat penggiling daging agar bisa diselundupkan ke pesawat, kata Jenderal Abdallah.
Jenderal Abdallah bertanya kepada Amer Khayat tentang hari mereka melakukan penerbangan Etihad, ketika Amer diduga membawa bom itu ke konter check-in Etihad di bandara Sydney.
"Apa yang terjadi dengan agen check-in ?," kata Jenderal Abdallah.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata