Terancam Sembilan Hari Tanpa Premium
Selasa, 27 November 2012 – 03:30 WIB
Dia menyebut posisi keuangan saat ini sangat berat dan berharap bisa segera ada perubahan harga minyak. "Pertamina pernah melaporkan kepada BPH Migas kelihatannya tidak akan sampai 31 Desember," imbuhnya.
Nah, kerusuhan dikhawatirkan muncul karena tidak semua elemen masyarakat mampu membeli bensin non subsidi. Itulah kenapa, saat ini pihaknya dan instansi terkait sedang memutar otak agar stok premium terjaga.
Salah satu caranya adalah dengan "sengaja" mengurangi jatah premium di berbagai SPBU. Dia lantas mencontohkan kalau biasanya dalam satu hari tiap dua jam ada pengiriman BBM bersubsidi, nanti tidak bisa begitu. Bisa saja pengiriman akan dilakukan setelah tiga jam berikutnya.
Gantinya, pengiriman tiap dua jam itu akan diganti dengan BBM non subsidi. Artinya yang bersubsidi dikurangi, tetapi yang non subsidi bakal diadakan di SPBU dengan jumlah yang lebih banyak. Dalam benaknya, cara itu bisa membuat keberadaan energi untuk digunakan masyarakat tetap ada.
JAKARTA - Langkanya pasokan premium di berbagai daerah terjawab sudah. Ternyata, pemerintah memang kekurangan stok bahan bakar bersubsidi itu. Bahkan,
BERITA TERKAIT
- Gandeng 30 UMKM Binaan, DMI Gelar Festival Rumah Wirausaha Masjid
- 20 Unit Bus Listrik CKD Pertama dari VKTR & Karoseri Laksana Resmi Beroperasi, Layani Rute Ini
- Ini Capaian yang Diraih Pertamina Sepanjang 2024, Keren
- Harga Emas Antam Melonjak Hari Ini 11 Januari, Jadi Sebegini Per Gram
- Rayakan HUT ke-66, Gapensi Usung Semangat Bersama dalam Sinergi Membangun Negeri
- PELNI Layani 551.383 Penumpang Selama Libur Nataru, 5 Pelabuhan ini jadi Tujuan Favorit