Terapi Konversi bagi Kaum Gay di Australia Ditentang
Sebuah kelompok pembela hak-hak kaum gay di Australia mendesak dicabutnya terapi kejiwaan, yang dirancang untuk mengkonversi kaum gay ke heteroseksualitas, dari Rancangan Undang-Undang (RUU) sebelum Kongres Amerika Serikat melakukan hal itu.
Kelompok ‘Ambassadors dan Bridge Builders International’ mendesak agar terapi konversi bagi kaum gay dibuat ilegal di seluruh Australia.
Pendiri kelompok ini, Anthony Venn-Brown, pernah menjadi pendeta penginjil di Gereja Jemaat Allah Australia, yang berjuang dengan seksualitasnya dan sempat menjalani terapi konversi.
"Ini berbahaya bagi orang-orang untuk mencobanya dan mengubah orientasi seksual mereka, sebenarnya itu bukan hanya berbahaya, tapi juga tidak mungkin," sebutnya.
Organisasi pembela hak-hak kaum gay ‘Ambassadors and Bridge Builders International’ mendesak dicabutnya terapi konversi sebagai Rancangan Undang-Undang di Australia. (Foto: Max Rossi, Reuters)
Pria asal Brisbane, Johan de Joot, telah menghabiskan lebih dari 15 tahun dalam terapi konversi, berharap untuk mengubah orientasi seksualnya dari homoseksual ke heteroseksual.
Pada usia 22 tahun, ia sempat merasa putus asa karena memiliki orientasi seksual yang berbeda.
"Saya pergi ke pendeta dan mengatakan kepadanya bahwa saya berjuang dengan ketertarikan sesame jenis dan ia menyebut bahwa homoseksualitas sangat dibenci," ceritanya.
Sebuah kelompok pembela hak-hak kaum gay di Australia mendesak dicabutnya terapi kejiwaan, yang dirancang untuk mengkonversi kaum gay ke heteroseksualitas,
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat