Terapi Plasma Konvalen untuk Pengobatan Pasien Covid-19
Atas usahanya, Theresia mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) pada 2 Juni 2020.
Menurut Theresia, TPK merupakan cara terapi yang sudah lama ditemukan dan bermanfaat dalam penanggulangan berbagai penyakit virus, tetapi tidak begitu terdengar gaungnya karena tertutup oleh obat dan vaksin.
Terapi plasma konvalesen ini pernah diterapkan untuk mengatasi wabah SARS, Ebola, H1N1 dan MERS.
Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa TPK pada penyakit-penyakit tersebut memberikan hasil yang cukup baik, terutama bagi pasien dengan gejala berat sampai kritis.
“Bila diterapkan secara baik dan benar, TPK yang merupakan vaksinasi pasif dapat berperan sebagai cara pengobatan dan pencegahan,” kata Theresia, Selasa (2/6).
Dia menambahkan, penerapan TPK yang tepat dapat menurunkan angka mortalitas secara signifikan.
“Bahkan dapat digunakan sebagai sarana proteksi sampai vaksinasi aktif ada dan dapat digunakan,” jelas Theresia.
Wanita yang sedang menyelesaikan studi di program MM & MARS Universitas Pelita Harapan itu menambahkan, ilmu manajemen dalam medis sangat penting.
Transfusi plasma konvalesen telah menjadi titik terang bagi penanganan pasien positif covid-19 di Indonesia.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Grup RS Siloam Raih 7 Penghargaan di Ajang PERSI Awards 2024
- Vagus Nerve Stimulation Jadi Solusi Modern Mengatasi Epilepsi
- Bangun Kapasitas Penelitian Klinis di Indonesia, Grup RS Siloam & SCRI Bersinergi
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru