Terapis Diminta Cium Pelanggan, Menolak, Ditusuk Pisau
jpnn.com - TARAKAN – Wanita ahli pijat alias terapis berinisial EP mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Selasa 13/6) dini hari waktu setempat.
Wanita cantik itu meninggal setelah menjalani perawatan selama 25 hari di RSUD Tarakan. EP harus dirawat karena menjadi korban penganiayaan pelanggan pada 21 Mei lalu.
Saat itu, si pelanggan yang sedang meminta berciuman namun ditolak EP. Akibatnya, EP langsung diganjar pisau hingga mengalami luka tusuk di bagian dadanya. Pelakunya sendiri langsung melarikan diri.
Ys, teman EP membernarkan bahwa rekannya meninggal dunia. "Saya dapat info pukul 01.30 Wita (Selasa dini hari), dari teman, kalau EP sudah meninggal," ungkap Ys.
Ys menambahkan, EP sudah menjalani operasi sebanyak dua kali. Yang pertama operasi paru-paru. Sedangkan yang kedua adalah operasi hati. “Rencananya dia mau operasi usus lagi, namun Allah berkehendak lain,” jelasnya.
Semasa hidup, EP merupakan perempuan yang sangat baik bagi rekan-rekannya. Menurut YS, selain baik, EP juga bukan orang yang neko-neko. "Dia memang kerja di tempat kami baru saja, kurang lebih baru sepuluh hari, tapi kami sudah tahu kepribadiannya. Dia sangat baik," ungkap Ys. (eru/ash/jos/jpnn)
TARAKAN – Wanita ahli pijat alias terapis berinisial EP mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Selasa 13/6)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Komitmen Kapolda Lampung, Berantas Narkoba Tanpa Kompromi
- BAZNAS Gerak Cepat Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi
- Gempa 2 Kali Berturut-turut di Karawang pada Jumat, BPBD: Tidak Ada Laporan Kerusakan
- Kabar Terbaru Kasus Honorer Putus Kontrak Lulus Seleksi Administrasi PPPK 2024
- Spesialis Pencurian Toko Baju Lintas Provinsi Diamankan, Kerugian Rp2 Miliar
- Guru Honorer Supriyani Mengungkap Kisahnya Selama Ditahan di Lapas