Terapkan Layanan Digital, Operasional Asuransi Hemat 50 Persen
jpnn.com - JAKARTA – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mendorong industri asuransi untuk mengembangkan layanan digital.
Upaya tersebut perlu dilakukan agar penetrasi layanan asuransi tidak hanya berfokus di kota-kota besar.
Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengakui, industri asuransi masih tertinggal dalam penerapan layanan digital bila dibandingkan dengan perbankan dan transportasi.
Meski investasi teknologi informasi membutuhkan biaya besar, industri bisa lebih efisien.
’’Dengan digitalisasi, biaya operasional seperti kurir, transportasi, hingga pencetakan polis dapat dihemat 50 persen,” katanya kemarin (26/9).
Presdir MNC Life Rolla Bawata menjelaskan, tingginya jumlah pemakai internet dan telepon seluler mengubah metode pemasaran industri asuransi nasional.
Calon nasabah kini teredukasi dari informasi di internet sebelum bertemu agen pemasaran. ’’Hal itu memudahkan dan mempercepat kerja agen asuransi,’’ jelasnya.
Rolla mengutip, survei global menyebut telepon seluler aktif di Indonesia saat ini 336,3 juta unit atau 126 persen dari jumlah penduduk.
JAKARTA – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mendorong industri asuransi untuk mengembangkan layanan digital. Upaya tersebut perlu dilakukan
- Gandeng Pengusaha Lokal, Tangkas Motor Listrik Ekspansi ke Jawa Timur
- Majoo Expert Solusi Nyata untuk Para Pelaku Usaha di Indonesia
- BNI Culture Fest 2024: Transformasi Dalam Membangun Budaya Kerja & Kinerja
- Dampingi Prabowo Bertemu PM Trudeau, Menko Airlangga: Ini Mampu Tingkatkan Perdagangan
- Kemenko Perekonomian Meluncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital
- Dihadiri 25 Pakar & Praktisi Terkemuka, IKF 2024 Diikuti Lebih dari 1.600 Peserta