Teras Masjid dengan Selera Restoran Berbintang
Minggu, 30 Agustus 2009 – 06:05 WIB
Seusai kami menyantap hidangan berbuka ini, mereka masih menawari segelas kopi hangat. Layaknya tamu penting, mereka juga melarang kami membereskan meja kami seusai makan. Bahkan, mereka memberikan satu tas besar berisi roti untuk dibawa pulang. "Kalian bisa datang kapan saja kalian mau. Setiap hari kami akan menyambut kalian," kata Larbi.
Meski hanya di teras masjid, layanan itu membuat kami merasa seperti baru berbuka berbuka puasa di restoran berbintang. (Maria Wardhani Paramita, mahasiswi program Master Cultural Landscape, tinggal di Saint Etienne, Prancis)
Perkembangan Islam di Prancis tak bisa dilepaskan dari kontribusi komunitas Magribi di sana. Warga bekas kolonisasi yang menjadi migran di Eropa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408