Terbakar? Dibakar?

Dahlan Iskan

Terbakar? Dibakar?
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Ketika Marko pindah ke koran Poskota Sumatera, Medan, Sempurna juga pindah ke sana –sebagai wartawan di Karo. Lalu ketika Marko pindah lagi ke Pos Metro 22 Jam, Sempurna pun tetap selangkah.

Baca Juga:

Setelah tiga kali selalu bersama pindah media mereka berpisah. Marko ke Pos Metro Medan milik grup Jawa Pos. Sempurna pindah ke media online bernama tribratatv.com. Namun, mereka tetap satu kota: di Kabanjahe.

Hari menjelang tewas itu Marko masih bertemu Sempurna. Mereka sama-sama meliput demo antijudi dan antinarkoba di Karo. Yang melakukan demo adalah tokoh-tokoh agama di Karo: Kristen, Islam, Katolik, Buddha. Jumlah pendemo sekitar 300 orang.

Mereka demo di dua lokasi: Pemkab Karo dan Polres Karo. Mereka meliput sampai pukul 11.00 siang.

Setelah itu keduanya ke rumah makan: Marko memesan sup ayam kampung. Sempurna hanya memesan jus jeruk. Sempurna mengaku sarapannya agak siang. Masih belum lapar.

Selesai makan mereka berpisah. Tidak menyangka itulah liputan bersama terakhir kalinya.

Malam setelah itu, sekitar pukul 03.00 dini hari, rumah Sempurna dilahap api. Habis. Semua penghuni di dalamnya tewas terbakar.

Rumah itu kecil sekali. Sekitar 3 x 4 meter. Dindingnya papan. Tidak terlihat kukuh. "Kami di sini bilang, ditabrak kucing pun dinding papan itu jebol," ujar Marko.

RABU lusa, para wartawan di Karo akan menyalakan lilin bersama. Lokasinya: di reruntuhan rumah rekan mereka yang tewas dalam kebakaran di Kabanjahe.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News