Terbang setelah Delapan Tahun Gantung Ijazah di Kamar
Selasa, 21 Oktober 2008 – 11:55 WIB

Monika Angraeni di depan pesawat yang dipilotinya.
Sebagai salah satu pilot wanita, Monik mengakui bahwa hingga saat ini wanita yang punya profesi sebagai pilot tetap langka di Indonesia. “Mas sendiri bagaimana perasaannya kalau ibunya atau istrinya seorang pilot pesawat,” tanyanya.
Dia pernah mencoba untuk mengumpulkan pilot-pilot wanita di Indonesia. Bersama rekan-rekannya, saat itu terkumpul delapan orang yang terdiri dari enam pilot pesawat komersial dan dua orang instruktur sekolah penerbangan. Padahal, menurut Monik, negeri jiran Malaysia ada lebih banyak wanita yang memilih berprofesi sebagai pilot pesawat komersial.
“Kami pernah kumpul di Citos (Cilandak Town Square, Jakarta). Kalau nggak salah pada November 2007. Pada awal tahun ini kembali coba kumpulin ternyata susah. Karena ada yang rutenya luar negeri,” paparnya.
Layaknya, wanita-wanita yang berkumpul, pembicaraan yang dilakukan para pilot wanita pun seputar toko sepatu ataupun toko baju yang menjual model-model terbaru. Tidak ada pembicaraan mengenai model-model pesawat terbaru atau kondisi maskapai penerbangan masing-masing. “Ya namanya juga perempuan Mas. Kalau yang sudah berkeluarga ya ngomongin anak-anak,” kata Monik.
Monik mengakui, kondisi pilot wanita saat ini sudah jauh lebih baik dibanding sebelum krisis. Terutama disebabkan maraknya bisnis maskapai penerbangan. Monik sendiri belum tertarik untuk pindah maskapai lainnya, meski ditawari gaji selangit.
“Dalam pekerjaan itu, ada hal-hal lain selain uang Mas. Lingkungan kerja yang nyaman membuat saya betah di perusahaan yang sekarang,” imbuhnya.
Meski demikian, dia mengakui banyak pilot tanah air yang memilih bekerja di maskapai asing untuk mendapatkan penghasilan lebih. Monik menilai, hal itu hak masing-masing individu untuk memilih jalannya.
Soal mengapa masih membujang, Monik mengaku semata-mata karena memang belum bertemu jodoh saja. Masih soal melajang ini, dia adalah co-pilot yang sering mendapat tugas dari pilot menjadi ”duta” orang kokpit saat menjenguk ke kabin penumpang. Siapa tahu bertemu laki-laki idaman di udara. (el)
Jumlah wanita pilot yang bekerja di penerbangan komersial di Indonesia masih bisa dihitung dengan jari. Di tengah lingkungan profesi yang masih dikuasai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri