Terbang Wedar Jatuh dari Langit, Gempar, Harus Ada Kemenyan
jpnn.com, PASURUAN - Warga Dusun Wedar, Desa Gading, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan meyakini Terbang Wedar bukan sekadar kesenian rebana biasa.
Konon terbang atau rebana raksasa itu jatuh dari langit ratusan tahun lalu dan warga Wedar menjaganya turun-temurun.
Rebana besar itu kini disimpan di rumah salah seorang warga. Ukuran gendang pipih bundar itu memang tak lazim. Diameternya sekitar satu meter dan ukurannya 40 sentimeter.
Sihab Alwi, 58, salah seorang penabuh mengatakan, terbang tersebut diperkirakan berusia ratusan tahun.
"Usianya kurang tahu pasti. Kakek-kakek saya dulu itu tidak ada yang tahu. Namun, ceritanya terbang ini tiban (jatuh dari langit, red) dulunya,” kata Sihab.
Dia menceritakan dahulu ada seorang sesepuh desa bernama Mbah Kluntung.
Si Mbah menjemur kulit binatang untuk dijadikan terbang. Setelah kulit itu kering, Mbah Kluntung kemudian membuat rebana dengan ukuran yang tak biasa.
"Entah apa yang melatarbelakangi pembuatan terbang itu," kata Sihab.
Terbang Wedar itu dipercaya jatuh dari langit ratusan tahun lalu dan warga menjaganya turun-temurun.
- Bank Mandiri Serahkan Bantuan ke Posyandu dan Grup Rebana di Riau
- Kesenian Islami Kurang Diminati, Gus Jazil Ajak Kemenag & LASQI Bersinergi Lakukan Ini
- Ulama NU Ini Sebut Budaya Sajen Tak Ada Masalah dalam Islam, Lalu Bandingkan dengan Arab
- Begini Cara Satgas Yonif agar Santri Mencintai Musik Islami
- Rebana Dijadikan Kawasan Futuristik