Terbangkan Kembali Pesawat MA-60
Jumat, 14 Juni 2013 – 02:24 WIB
JAKARTA- Manajemen PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) belum bisa memastikan kerugian yang diderita akibat kecelakaan pesawat MA-60 di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (10/6). "Pekerjaan perusahaan khusus mengurus pesawat yang terkena musibah banyak sekali. Salah satunya mengitung pergantian biaya perobatan dan pemberian asuransi. Itu sebabnya kami belum bisa mengitung secara rinci kerugian atas berhentinya pesawat yang terbelah ini," jelas Sekretaris Perusahaan Merpati Herry Saptanto, melalui pesan singkatnya, Kamis (13/6).
Herry menjelaskan, pihaknya saat ini masih melakukan penghitungan. Dia berharap, pesawat sejenis yang dipunyai Merpati tidak distop terbang. Jika ini dilakukan, perusahaan akan lebih rugi lagi. Pesawat yang satu tipe ini, selain yang mengalami kecelakaan, jumlahnya sembilan buah.
Berapa harga pesawat, terutama yang terkena musibah? "Kami tidak bisa menyampaikan soal besaran harga dan apakah pesawat itu leasing atau jual putus. Mengenai apa penyebab musibah yang dialami pesawat Merpati, kami menyerahkan sepenuhnya kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebagai otoritas yang diberi kewenangan penuh oleh pemerintah untuk menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat Merpati dan kami akan bekerja sama dan memberikan apa yang dibutuhkan pihak KNKT," rincinya.
Herry menegaskan komitmennya untuk tetap melayani dan memberikan jasa penerbangan kepada masyarakat Kupang khususnya dan masyarakat NTT pada umumnya. Mulai Selasa (11/6), pesawat jenis yang sama sudah beroperasi melayani penerbangan masyarakat dari dan menuju Kupang. Dengan demikian mobilitas dan kegiatan sosial ekonomi masyarakat NTT tidak terganggu. "Agar pelayanan penumpang Merpati di Kupang tidak terganggu sudah dikirim pesawat pengganti untuk melayani penerbangan dari dan menuju Kupang," terangnya.