Terbenam Lumpur Saat Gempa, Selamat karena Kabel Listrik
jpnn.com - Gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, masih menyisakan kepedihan mendalam.
Peristiwa yang terjadi secara mengejutkan, Jumat (28/9) sore itu, membuat banyak warga trauma dan mengungsi.
Tenda-tenda pengungsian masih terlihat di pinggir-pinggir jalan. Warga masih bertahan. Ada pula yang sudah tidak bisa kembali ke rumah, karena kediaman mereka hancur.
Tinggal puing-puing berserakan. Digoyang gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter. Warga membutuhkan makanan, minuman, obat-obatan, pakaian hingga selimut.
Peristiwa itu sangat mengagetkan warga. Hasni (51) salah satunya. Perempuan yang bermukim di kawasan Balaroa, Palu Barat, itu hampir saja meninggal dunia ketika terjadi gempa bumi.
Jumat (28/9) sore itu, Hasni tengah mandi. Tiba-tiba tanah bergoyang. Dia pun kaget. Keluar melihat.
Tak lama kemudian rumahnya roboh. Tanah retak. Dia pun lari. Tapi, Hasni mengaku sempat terjebak dengan reruntuhan.
"Rumah saya terbenam, hancur," katanya ditemui di lokasi pengungsian di Stasiun Geofisika Kelas I Palu, Jalan Sumur Yuga, Balaroa, Palu Barat, Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu (3/10).
Gempa besar di Palu bahkan menyebabkan pohon kelapa terseret sejauh 300 meter bersama bangunan.
- Masjid Terapung Menjadi Saksi Bisu Kelamnya Bencana Gempa-Tsunami
- Semoga Pemerintah Mendengar Keluhan Korban Gempa di Palu
- Bangun Kembali Sulteng PascaBencana, Kementerian PUPR Lakukan Rehabilitasi & Rekonstruksi
- Warga Mengeluh Pembangunan Masjid Tersendat, Rusdy Langsung Turun Tangan
- Gempa Palu Hari Ini Capai Magnitudo 3 dan 2,1
- Tolong! Korban Gempa Juga Butuh Bantuan, Banyak yang Masih Tinggal di Tenda Darurat