Terbentur Peraturan
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
NU kini juga mulai punya banyak universitas. Terutama sejak zaman KH Said Aqil Siroj jadi ketua umum PBNU. Tetapi juga tidak di bawah satu presiden. Mereka di bawah Lembaga Pendidikan Tinggi yang menjadi bagian dari PBNU.
Tentu masih banyak universitas NU yang lebih otonom lagi: tidak di bawah NU tetapi dimiliki oleh orang NU. Mereka punya struktur sendiri-sendiri. Juga berkembang sendiri-sendiri.
Tentu struktur bisa berbeda-beda. Yang penting bisa maju. Apalah arti struktur kalau tidak bisa bikin maju.
Di Amerika kampusnya memang sangat merdeka. Pun merdeka dalam menentukan struktur.
Di Indonesia memang mulai dikenalkan istilah kampus merdeka. Tetapi baru untuk merdeka belajar. Belum ada kemerdekaan untuk struktur.
Semua masih harus ikut aturan. Harus ada yayasan. Harus ada rektor. Tidak disebutkan boleh atau tidak punya seorang presiden seperti di UC Surabaya itu.
Untuk memenuhi peraturan itulah di UC Surabaya, UC Makassar, dan UC-UC lainnya kelak, tetap punya rektor masing-masing.
Di UC maupun CU (Colorado University) di Amerika Serikat, presidennya satu orang. Sedang di tiap UC atau CU punya pimpinan operasional sendiri yang disebut chancellor.
Pokoknya di mana ada grup Ciputra punya proyek real estate besar, di situ akan didirikan UC. Presidennya satu, Denny Bernardus.
- Realitas Utang
- Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir Sampaikan Usulan Guna Mitigasi Kebijakan Tarif Resiprokal AS
- Demo di Akhir Pekan, Ribuan Warga Amerika Kecam Persekutuan Elon Musk & Donald Trump
- Waka MPR Eddy Soeparno Angkat Bicara soal Protes AS Terhadap Kebijakan TKDN Indonesia
- Mata Jitu
- Labuhan Jambu