Terbesar di Dunia, 4.541 Pasangan Menikah Masal di Istora Senayan
Yang Tua Memburu Buku Nikah, Yang Muda Memburu Door Prize
Kamis, 21 Juli 2011 – 10:46 WIB

Terbesar di Dunia, 4.541 Pasangan Menikah Masal di Istora Senayan
Acara itu memang sepenuhnya ditanggung Yayasan Pondok Kasih. Sejak Februari lalu, tim yayasan tersebut mengobok-obok Jakarta untuk mencari pasangan yang menikah tapi belum memiliki surat nikah.
Dalam acara tersebut, tidak semua dinikahkan di tempat. Pernikahan sudah dilakukan di masing-masing wilayah. Kemarin hanya ada 10 pasangan yang dinikahkan secara simbolis. Seluruh peserta menggunakan pakaian adat dari daerah asal mereka. Di antara sejumlah pasangan keluarga prasejahtera tersebut, terdapat peserta termuda, yakni 16 tahun, dan tertua, 86 tahun. Acara tersebut semakin marak karena panitia juga menyediakan tempat tersendiri bagi para keluarga.
Karena jargon acara yang juga untuk memeriahkan HUT DKI Jakarta itu adalah pernikahan lintas agama, tim mencari pasangan dari seluruh agama di Indonesia. Mereka juga menghadirkan keseluruhan wajah Indonesia karena latar belakang peserta dari berbagai suku. Itu tecermin dari kostum pernikahan yang mereka pakai.
Di antara jumlah tersebut, 3.112 pasangan beragama Islam, Kristen (1.248), Katolik (96), Buddha (25), Hindu (12), dan Konghucu (8). Pendiri Yayasan Pondok Kasih Hana Ananda menyebutkan, itulah keanekaragaman Indonesia yang sebenarnya. Dia berharap kebahagiaan antaragama, suku, dan etnis di gedung Istora Senayan tersebut bisa menular ke luar. "Semoga Indonesia bisa damai. Kehidupan yang harmonis seperti inilah yang kita harapkan," ujarnya.
Sebanyak 4.541 pasangan kemarin (19/7) dinikahkan secara masal di Istora Senayan, Jakarta. Banyak kisah menarik dari para pengantin yang kebanyakan
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu