Terbit, Telat
Oleh Dahlan Iskan
Usai sarapan kembali melihat orang bekerja. Yang juga sepanjang malam qiamulail.
"Besok tidak boleh telat lagi," itulah tekad semua orang di redaksi. Juga di penata halaman.
Mereka yakin separuh 'kesalahan-kesalahan-pertama' tidak akan terjadi lagi. Berarti, kata saya, masih ada separuh 'kesalahan-kesalahan pertama ditambah sisa-sisa kesalahan kedua'.
Bagaimana dengan penampilan fisiknya?
Rasanya 'banyak kesalahan pertama ada di situ'. Saya akan menjiplak moto restoran Padang: Kalau Anda puas beri tahulah teman-teman, kalau Anda tidak puas beri tahulah kami --maksudnya jangan bully kami secara bisik-bisik maupun di medsos.
Kalaupun itu terjadi juga apa boleh buat.
Bagaimana saya sendiri? Puas?
Saya belum bisa mengemukakan pendapat. Saat menulis ini setidaknya saya puas: Masih bisa tidak tidur sepanjang siang dan malam - -seperti di hari-hari saya antara usia 30 sampai 45 tahun.