Terbitkan UU Kontrasepsi, Presiden Filipina Diprotes Gereja
Minggu, 30 Desember 2012 – 18:50 WIB
FILIPINA akhirnya memiliki Undang-Undang kontrasepsi yang telah ditanda-tangani oleh Presiden Benigno Aquino III pasca Natal lalu. Dengan adanya Undang-Undang tersebut, negara akan menyediakan akses kontrasepsi modern khususnya kepada masyarakat kurang mampu serta memberikan pendidikan seks di sekolah-sekolah. Disisi lain, Filipina merupakan negara dengan tingkat kelahiran tertinggi di Asia Tenggara. Jutaan keluarga berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarganya yang besar. Separuh dari angka kehamilan di negara tersebut merupakan kehamilan tidak diinginkan karena akses pada alat kontrasepsi sangat terbatas.
Keputusan ini boleh jadi cukup nekat karena selama 14 tahun, Undang-undang tersebut telah diblokade oleh pihak gereja. Tentu saja, kabar ini membuat Pimpinan Gereja Katolik Filipina berang. Lebih lanjut, pihak gereja berencana membawanya ke ranah hukum bahkan menggerakkan demo seperti halnya gereja sukses menginpirasi masyarakat untuk melakukan revolusi People Power pada 1986. “Gereja akan terus melindungi dan mempertahankan kehidupan. Kami tidak akan pernah berhenti,” ujar Uskup Agung Ramon Arguelles, wakil ketua Konferensi Waligereja Filipina.
Baca Juga:
Selama ini, gereja memang melarang penggunaan alat kontrasepsi modern seperti pil, kondom, IUD, dan segala produk turunannya, termasuk aborsi dan pergaulan bebas. Merujuk pada himbaun dari Vatikan, kontrasepsi yang diperbolehkan hanyalah kontrasepsi alami, yaitu menggunakan sistem kalender.
Baca Juga:
FILIPINA akhirnya memiliki Undang-Undang kontrasepsi yang telah ditanda-tangani oleh Presiden Benigno Aquino III pasca Natal lalu. Dengan adanya
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer