Terbuka Opsi Serang Iran

Temui Netanyahu, Obama Minta Israel Menahan Diri

Terbuka Opsi Serang Iran
Terbuka Opsi Serang Iran
Sayang, dalam pertemuan selama dua jam itu, Obama dan Netanyahu tak mencapai kata sepakat mengenai sikap mereka atas Iran. Namun, keduanya akan memberikan kesempatan pada upaya diplomasi dan sanksi lebih dahulu. Setelah bertemu Obama, Netanyahu dijadwalkan berdialog dengan Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton dan berbicara di depan Kongres AS.

Sebelum bertemu Obama, Netanyahu lebih dulu pidato di depan 13.000 warga AS pro-Israel soal Iran. Kepada hadirin yang sebagian besar di antaranya anggota American Israel Public Affairs Committee atau AIPAC (kelompok lobi pro-Israel) itu, dia mengatakan bahwa kesabaran Israel sudah habis. Dia yakin, Iran sedang menciptakan senjata nuklir dan Israel berpotensi menjadi target serangan..

"Israel sudah cukup lama menantikan dampak positif dari diplomasi dan sanksi terhadap Iran. Tapi, semua itu tak ada hasilnya," ujar Netanyahu. Karena itu, dia berkunjung ke Washington untuk membicarakan strategi lebih tepat untuk menyikapi Iran. Selama ini, Israel dan AS selalu memiliki kebijakan yang sama soal program nuklir Iran. 

Saat itu, Netanyahu juga menunjukkan surat Departemen Perang AS (Dephan AS, Red) bertahun 1944. Melalui surat itu, Washington mengimbau seluruh petinggi Yahudi untuk membatalkan rencana serangan terhadap Kamp Nazi di Auschwitz, Austria. Saat itu, AS berdalih bahwa serangan ke kamp konsentrasi milik Jerman itu justru akan memantik serangan yang lebih mematikan terhadap kaum Yahudi.

WASHINGTON - Krisis dan ketegangan terkait dengan program nuklir Iran belum reda. Dalam kaitan isu itu pula, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News