Terbuka, Peluang Perawat RI ke Jepang
Selasa, 09 September 2008 – 11:48 WIB
![Terbuka, Peluang Perawat RI ke Jepang](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
Terbuka, Peluang Perawat RI ke Jepang
JAKARTA – Peluang tenaga perawat Indonesia untuk bekerja di Jepang masih terbuka lebar. Ini karena sekitar 270.000 perawat dan care giver berlisensi berkebangsaan Jepang enggan bekerja di rumah sakit atau panti jompo. Alasan para perawat Jepang, beban kerja dan penghasilannya tidak seimbang. Dia mengatakan, para perawat dan care giver asal Indonesia itu sedang menjadi pusat perhatian masyarakat Jepang. ’’Banyak kalangan optimistis, namun tidak sedikit yang meragukan kemampuan mereka,’’ ujarnya. Dia yakin keterampilan perawat Indonesia tidak kalah dari perawat Jepang. Namun, karena mereka belum sepenuhnya menguasai bahasa Jepang membuat terlihat kurang memiliki kompetensi di bidangnya.
’’Ini bisa membuka jalan bagi perawat serta care giver asal Indonesia,’’ ungkapnya Acting Konjen RI Osaka Mozes Tandung Lelating dalam penjelasannya kemarin.
Baca Juga:
Saat ini, sudah ada 112 orang perawat dan care giver di Negeri Sakura. Mereka sedang mengikuti kursus bahasa Jepang intensif selama 6 bulan sebelum bekerja di tempatnya masing-masing. Sebanyak 56 orang perawat mengikuti pendidikan bahasa di AOTS (Association for Overseas Technical Scholarship) Osaka dan Kobe, sedangkan 56 care giver ikut pendidikan di Kansai International Center, Japan Foundation, Osaka.
Baca Juga:
JAKARTA – Peluang tenaga perawat Indonesia untuk bekerja di Jepang masih terbuka lebar. Ini karena sekitar 270.000 perawat dan care giver berlisensi
BERITA TERKAIT
- Kantor Digeledah Kejagung, Dirjen Migas Buka Suara Soal
- Presiden Turki Erdogan Tiba di Indonesia, Disambut Prabowo dan Musik Betawi
- Kuasa Hukum Tegaskan Agustiani Tio Harus Berobat ke China, tetapi Dihalangi KPK
- Kantor Ditjen Migas Digeledah Kejagung, Wamen ESDM Pastikan Kinerja Tak Terganggu
- Pemprov Jabar Tunggu SE Mendagri soal Efisiensi Anggaran
- KPK Diminta Segera Tahan Hasto Untuk Hindari Persepsi Publik