Terbuka Peluang Pilpres 2019 Hanya Diikuti Calon Tunggal
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menyatakan bakal terbuka kemungkinan Pilpres 2019 diikuti calon tunggal. Melihat kondisi politik akhir-akhir ini, di mana kubu oposisi terkesan tidak siap bertarung di Pilpres 2019.
Sejumlah parpol terkesan masih sibuk bermanuver, sementara pendaftaran pasangan bakal calon presiden sudah dibuka 4-10 Agustus mendatang.
"Mungkin saja itu terjadi, tidak ada yang mustahil dalam politik," ujar Ujang kepada JPNN, Jumat (20/7).
Menurut pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia itu, calon tunggal sangat mungkin terjadi jika hingga akhir masa pendaftaran Prabowo Subianto yang disebut-sebut penantang terberat Joko Widodo (Jokowi), tak menemukan koalisi yang tepat.
Kondisi yang ada bukan tak mungkin membuat Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu akhirnya maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Jokowi.
"Bisa juga misalnya ada dua pasangan yang akhirnya maju, tapi yang satunya merupakan pasangan calon boneka," pungkas Ujang. (gir/jpnn)
Pengamat politik Ujang Komarudin menyatakan bakal terbuka kemungkinan Pilpres 2019 diikuti calon tunggal karena melihat kondisi politik akhir-akhir ini.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya
- Jokowi Aktif Mendukung Paslon Tertentu, Al Araf: Secara Etika Itu Memalukan
- Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Prabowo Bertemu MBZ, Targetkan Investasi Dagang Rp 158 Triliun