Terbukti, Jokowi Lebih Banyak Bekerja ketimbang Bangun Citra
Sedangkan Prabowo Subianto yang disebut-sebut sebagai rival utama Jokowi hanya memiliki elektabilitas 28,8 persen. Sementara hasil survei SMRC pada Mei lalu Jokowi (53 persen), sementara Prabowo (37,2 persen).
"Ini artinya ekspektasi dan daya tarik Jokowi stabil, bahkan cenderung meningkat setiap tahun. Sementara indikator ke tiga, soliditas partai politik pengusung juga cukup kuat. Sinyal koalisi solid PDIP, Golkar, NasDem, PPP, PKB, dan Hanura terlihat nyata dalam isu-isu politik strategis mutakhir," kata Adi.
Peneliti The Political Literacy Institute itu menambahkan, naiknya elektabilitas Jokowi dan tingkat kepercayaan terhadap pemerintahannya juga menunjukkan adanya chemistry atau kesamaan dalam suasana batin. “Lepercayaan menjadi bekal berharga koalisi solid yang dibangun Jokowi," pungkas Adi.(gir/jpnn)
Hingga jelang tiga tahun Jokowi menjadi presiden, kinerjanya yang positif makin terlihat. Bahkan sudah ada empat partai yang siap mengusungnya di Pilpres 2019.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Pemerintah Harus Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif
- Penyebab Pemerintah Batal Beri Insentif ke 3 Komoditas
- Presiden Prabowo Berpotensi Menunjuk Laksdya Erwin sebagai KSAL Baru
- 4 Tahun, Pemerintahan Prabowo Targetkan Rp 13.032 Triliun Investasi
- Tak Diusung Gerindra, Bupati Mahulu Terpilih Owena Tetap Berjuang untuk Prabowo
- Anggap Kenaikan PPN 12 Persen Prorakyat, Marwan Cik Asan: Ini Keputusan Tepat