Terbukti! Korea Utara Cuma Gertak Sambal
jpnn.com, PYONGYANG - Berbagai pernyataan keras petinggi Korea Utara (Korut) dan pengerahan pasukan ke perbatasan ternyata hanya gertak sambal.
Kemarin, Rabu (24/6) kantor berita KCNA melaporkan bahwa Komisi Militer Pusat akhirnya memutuskan penundaan aksi militer terhadap Korea Selatan.
Keputusan itu diambil dalam rapat yang dipimpin langsung Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un.
Ketegangan politik antar dua Korea yang bermusuhan itu meningkat lantaran kelompok di Korea Selatan mencoba membagikan selebaran propaganda ke Korea Utara.
Pyongyang menganggap aksi tersebut sebagai penghinaan dan pelanggaran serius terhadap kesepakatan antar kedua Korea.
Beberapa pekan lalu, Korut meledakkan kantor penghubung Korea di sisi perbatasannya, menyatakan berakhirnya dialog dengan Korsel, dan mengancam aksi militer.
Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, pekan lalu memperingatkan langkah balasan terhadap Korsel bisa jadi melibatkan militer.
Staf Umum Tentara Rakyat Korea (KPA) lantas mengatakan pihaknya telah mempelajari sebuah rencana aksi untuk kembali memasuki zona demiliterisasi di bawah pakta antar Korea dan mengubah garis depan menjadi benteng pertahanan.
Berbagai pernyataan keras petinggi Korea Utara (Korut) dan pengerahan pasukan ke perbatasan ternyata hanya gertak sambal
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Bea Cukai Edukasi Ratusan PMI Menjelang Keberangkatan ke Korea Selatan
- Bea Cukai Ambon Layani Ekspor Perdana 6,16 Ton Katsuobushi ke Korea Selatan
- Heart Pictures Produksi Film Perdana, Syuting di Korea Selatan
- Korsel Deteksi Kasus Demam Babi Afrika Kedelapan Tahun Ini
- Tottenham Hotspur Rekrut Yang Min-Hyuk