Terbukti! Malaysia Masa Bodoh dengan Nasib Pekerja Indonesia
jpnn.com, KUALA LUMPUR - Malaysia ternyata tidak punya iktikad baik untuk meningkatkan kualitas perlindungan bagi pekerja migran Indonesia (PMI).
Hal itu terbukti dari langkah pemerintah Negeri Jiran mendatangkan pekerja dari Bangladesh ketimbang menyelesaikan perundingan dengan Indonesia.
Migrant Care Malaysia menilai penandatangan nota kesepahaman untuk mendatangkan pekerja Bangladesh ke Malaysia diantara kedua negara merupakan cara untuk menekan Indonesia.
Pasalnya, pekerja dari Bangladesh tidak cukup untuk menjawab kebutuhan Malaysia, malahan justru berpotensi menimbulkan masalah baru.
"Ini hanya wayang untuk menekan Indonesia. Banyak isu untuk membawa pekerja Bangladesh. Sabah menolak total, Sarawak juga tidak mau. Karena itu bukan pekerja migran tapi ingin jadi imigran," ujar Direktur Migrant Care Malaysia, Alex Ong di Kuala Lumpur, Jumat.
Menurut dia, negosiasi dengan Indonesia kemungkinan telah menemui jalan buntu lantaran pemerintah Malaysia tidak mau memenuhi permintaan Jakarta soal kesejahteraan dan perlindungan PMI.
MoU dengan Bangladesh, lanjut dia, diharapkan dapat mendesak Indonesia lanjutkan perundingan, tentunya tanp tuntutan-tuntutan yang memberatkan Malaysia.
Migrant Care pun menyayangkan rendahnya kemauan politik Malaysia untuk mencapai standar ketenagakerjaan lebih baik.
Malaysia ternyata rela bersusah payah demi menghindari tuntutan Indonesia soal peningkatan perlindungan bagi pekerja migran
- Bank Mandiri Catat Transaksi Remitansi Tembus Rp 2 Triliun hingga Akhir 2024
- Kutuk Penembakan PMI di Malaysia, Martri Agoeng PKS Tuntut Pengusutan yang Berkeadilan
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza
- Komisi IX DPR RI Soroti Penembakan PMI di Malaysia, Perlu Dilakukan Perbaikan Perlindungan
- PAN Minta Penembakan PMI di Malaysia Diusut Tuntas!
- Prabowo Ingin Indonesia dan Malaysia Sinergikan Negara-Negara Asia Lainnya