Terbukti, Menikah Jauh Lebih Bahagia
jpnn.com, JAKARTA - Sebuah studi baru menemukan orang yang menikah jarang menghadapi stres psikologis daripada individu yang belum menikah.
Stres berkepanjangan dikaitkan dengan peningkatan kadar kortisol yang bisa mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur peradangan, yang pada gilirannya mempromosikan perkembangan banyak penyakit.
Menurut studi, individu yang menikah memiliki tingkat yang lebih rendah dari hormon stres kortisol dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah menikah.
Hal ini menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psychoneuroendocrinology.
"Hal ini secara fisiologis bisa menjelaskan bagaimana suatu hubungan memengaruhi kesehatan dan penyakit," kata salah satu peneliti, Brian Chin, seperti dilansir laman Inida Times.
Selama tiga hari berturut-turut, para peneliti mengumpulkan sampel air liur dari 572 orang dewasa sehat 21-55 tahun. Beberapa sampel diambil selama setiap periode 24 jam dan kortisol mereka diuji.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta yang menikah memiliki kadar kortisol lebih rendah daripada mereka yang tidak pernah menikah.
Para peneliti juga membandingkan ritme kortisol harian setiap orang, biasanya, kadar kortisol puncak ketika seseorang bangun dan mengalami penurunan sepanjang hari.
Sebuah studi baru menemukan orang yang menikah jarang menghadapi stres psikologis daripada individu yang belum menikah.
- Athalla Naufal Sebut Kriteria jadi Pasangan Venna Melinda, Apa Saja?
- Inara Rusli Ungkap Kriteria Calon Pasangan yang Diinginkannya
- Siloam Hospitals Manado Siap Bantu Pasangan Kurang Subur, Tidak Perlu ke Luar Negeri
- Heboh Video Pengajian yang Halalkan Gonta-Ganti Pasangan, Kemenag Merespons Begini
- Mengaku Belum Punya Pacar, Nita Gunawan: yang Dekatin Banyak
- Resolusi 2024, King Nassar: Ya Allah Kabulkan Pasangan yang Sesuai mau Aku