Terbukti! Rakyat Tak Butuh Pansus Angket KPK
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah partai politik dikabarkan akan menarik diri dari Panitia Khusus Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansus Angket KPK). Terakhir, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memerintahkan legislatornya di DPR keluar dari pansus yang dibentuk di era kepemimpinan Setya Novanto itu.
Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nurwahid mengatakan sejak awal partainya sudah menolak Pansus Angket KPK. Bahkan, PKS tidak mengirimkan legislatornya untuk duduk di pansus itu.
Karena itu, Hidayat menyambut baik langkah Partai Golkar maupun Ketua DPR Bambang Soesatyo untuk segera mengakhiri Pansus Angket KPK dengan mengeluarkan rekomendasi. "Jika ingin menghadirkan hasil pansus yang tidak melemahkan KPK, secara prinsip kami mendukung," kata Hidayat di gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/1).
Wakil ketua MPR itu menegaskan, PKS tidak akan membicarakan soal pansus. Sebab, PKS sejak awal PKS sudah menolak kehadiran pansus tersebut.
"Sikap kami tetap, kami tidak membicarakan Pansus karena kami sejak awal menolak dan tidak mempermasalahkan hasil dan apa yang terjadi pada pansus," ungkapnya.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Agus Hermanto melontarkan hal sama. Menurutnya, PD sejak awal konsisten menolak Pansus Angket KPK sebagaimana aspirasi masyarakat.
Bahkan, PD memelopori penolakan atas pansus yang dipimpin legislator Golkar Agun Gunandjar Sudarsa itu. Agus meyakini sikap partainya sudah tepat.
Terbukti, kini sikap PD diikuti partai lain. "Karena memang terbukti sekarang banyak yang ini menarik dari Pansus Angket KPK," tegasnya.
Sejumlah partai politik dikabarkan akan menarik diri dari Pansus Angket KPK. Bahkan, Golkar memutuskan untuk mengakhiri masa kerja Pansus Angket KPK.
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Inilah Putusan KPK soal Penggunaan Jet Pribadi Kaesang bin Jokowi
- KPK Sarankan Semua Pihak Profesional Saat Tangani PK Mardani Maming
- Debat Pilgub Jateng: Andika Sebut Indeks Demokrasi dan Pelayanan Publik Menurun
- KPK Panggil Auditor Utama BPK terkait Kasus Korupsi X-Ray di Kementan
- Usut Kasus Korupsi Rp100M di PT INTI, KPK Panggil Direktur Danny Harjono dan Tan Heng Lok