Terbukti Terima Suap, Hakim Tipikor Dipecat MKH
jpnn.com - JAKARTA -- Majelis Kehormatan Hakim (MKH) memutuskan memberhentikan secara tidak terhormat hakim Ad Hoc Pengadilan Tipikor Bandung Ramlan Comel dalam sidang etik yang digelar ruang Wiryono, Mahkamah Agung (MA), Jakarta, Rabu, (12/3).
Ramlan yang tak hadir dalam sidang etiknya ini diberhentikan lantaran ia telah ditetapkan menjadi tersangka terkait kasus dugaan suap penanganan kasus korupsi dana Bansos Pemprov Bandung yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Menjatuhkan sanksi disiplin berat berupa pemberhentian dengan tidak hormat dari jabatan hakim. Memerintahkan ketua MA untuk menerbitkan surat pemberhentian sementara sampai presiden menerbitkan keputusan pemberhentian tetap,” ujar Ketua MKH Artidjo Alkostar.
Ramlan tidak menggunakan haknya untuk membela diri sehingga MKH tetap memberikan putusan dalam sidang etik tersebut. Ini untuk kedua kalinya, Ramlan mangkir dari sidang etiknya setelah mengajukan surat pengunduran diri sebagai hakim. Ia juga tidak lagi masuk kantor sejak 5 Maret 2014.
Dalam keputusan MKH, Ramlan dinilai terbukti melanggar SKB Ketua MA dan Ketua KY Tahun 2009 tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) dan Peraturan Bersama (PB) Tahun 2012 tentang Panduan Penegakkan KEPPH.
Khususnya poin hakim harus menghindari perbuatan tercela dan dilarang menerima sesuatu dari pihak berperkara yang dapat mempengaruhinya.
Dalam sidang ini Artidjo didampingi Abdul Manan, M. Syarifuddin, Eman Suparman, Imam Anshori Saleh, Ibrahim, dan Jaja Ahmad Jayus.
"Hakim terlapor tidak hadir dan tidak menggunakan hak membela diri, pendamping hakim terlapor secara lisan menyampaikan agar hakim terlapor dihukum seadil-adilnya," tandas Artidjo. (flo/jpnn)
JAKARTA -- Majelis Kehormatan Hakim (MKH) memutuskan memberhentikan secara tidak terhormat hakim Ad Hoc Pengadilan Tipikor Bandung Ramlan Comel dalam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 8 Rekomendasi IAGL–ITB untuk Kemandirian Energi & Minerba, Dany Amrul Dorong Peran Kampus
- BPBD Minta Warga yang Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur Segera Mengungsi
- BKKBN Sebut Program PASTI Telah Beri Manfaat Bagi 17.200 Peserta
- KAI Properti & Rumah BUMN Hadirkan Pelatihan Kewirausahaan untuk Guru di Malang
- BMKG Keluarkan Peringatan Dini Potensi Hujan, Masyarakat Diimbau Waspada
- Bea Cukai dan Polri Bongkar Penyelundupan 389 Kg Sabu-Sabu Jaringan Timur Tengah