Terdakwa Anggota Teroris Adelaide Dipinang Online Setelah Putus Kuliah
Selama persidangannya, pengadilan mengungkap, Abdirahman-Khalif berkomunikasi daring dengan tiga perempuan muda Afrika yang melakukan pemboman di Mombasa, Kenya, pada bulan September 2016, yang kemudian mengaku bertanggung jawab.
Dr Lim mengatakan Abdirahman-Khalif berjuang dengan kerentanan psikologis dan para perempuan itu "meminangnya"-nya dengan menawarkan dukungan yang tak ia dapatkan dari orang-orang di sekitarnya di Adelaide.
"Saya ragu perempuan ini benar-benar memiliki persahabatan di benaknya," kata Dr Lim.
Namun, Hakim David Peek mempertanyakan bagaimana Dr Lim bisa mencapai kesimpulan itu mengingat ia belum membaca transkrip dari persidangan atau melihat bukti yang diajukan, termasuk bahwa Abdirahman-Khalif menggunakan foto AK-47 sebagai gambar tampilan daring-nya.
Mengaku Termotivasi bantu orang
Pengadilan mengungkap, Abdirahman-Khalif masih menyangkal ia adalah anggota ISIS dan mengklaim bahwa ia terbang ke Turki dengan tiket satu arah untuk mencari pekerjaan di bidang bantuan kemanusiaan.
Pengadilan mengungkap bahwa ia kurang memiliki wawasan tentang bagaimana perilakunya telah menyebabkan kasus hukumnya saat ini.
Pengacara pembelaa, Bill Boucaut SC, mengatakan ada perbedaan penting antara seorang teroris dan seseorang yang cocok dengan definisi hukum sebagai anggota organisasi teroris.
Ia mengatakan kliennya termotivasi oleh keinginan untuk membantu orang.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata