Terdakwa Bantah Ada Mark Up
Kamis, 31 Desember 2009 – 17:32 WIB
Terdakwa Bantah Ada Mark Up
JAKARTA - Mantan Direktur Utama PT Kimia Farma (Persero) Tbk, Gunawan Pranoto, menuding dakwaan JPU KPK terhadap dirinya tidak berdasar. Dia juga mengaku mendapat perlakuan tidak adil dan seolah-olah penetapannya sebagai tersangka - kemudian sebagai terdakwa - dipaksakan. "Tidak ada mark-up harga obat. Sebagai BUMN farmasi, sudah menjadi kewajiban (kita) untuk membantu masyarakat dengan memberikan harga obat yang terjangkau," ucapnya pula.
"Saya diperiksa KPK sebagai saksi pada Oktober 2008. Setelah itu saya tidak diperiksa lagi. Waktu itu saya berpikir, tidak ada masalah lagi. Tapi kemudian akhir Februari 2009 saya diperiksa dan dinyatakan sebagai tersangka. Saya sangat kaget. Apa salah saya? Kenapa saya dinyatakan telah melakukan korupsi?" ulas Gunawan dalam eksepsinya di Pengadilan Tipikor, Kamis (31/12).
Baca Juga:
Gunawan mengaku lebih kaget lagi karena didakwa telah memberikan uang Rp 200 juta kepada mantan Menkes Achmad Sujudi. Juga saat disebutkan melakukan mark-up harga obat. Padahal katanya, harga yang ditetapkan PT Kimia Farma sudah sesuai standar Departemen Kesehatan (Depkes).
Baca Juga:
JAKARTA - Mantan Direktur Utama PT Kimia Farma (Persero) Tbk, Gunawan Pranoto, menuding dakwaan JPU KPK terhadap dirinya tidak berdasar. Dia juga
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Gelorakan Pemberantasan Rokok & Miras Ilegal Lewat Kegiatan di Mojokerto Ini
- Hadapi Lonjakan Pemudik, KAI Siapkan 52 Kereta Api Tambahan untuk Mudik Lebaran 2025
- Transjakarta akan Tutup Layanan Rute 5D Rute Cililitan-Ancol
- Jadi Pemateri di Retret Kepala Daerah, Menko Airlangga Dorong Penciptaan Lapangan Kerja
- Berkunjung ke Blok M, Rano Karno Kaget
- Profil Tony Blair, Mantan PM Inggris yang Jadi Dewas Danantara