Terdakwa Korupsi Bioremediasi Pilih Bungkam
Bersujud di Persidangan Minta Saksi Meringankan
Rabu, 24 April 2013 – 00:22 WIB
JAKARTA - Terdakwa perkara korupsi proyek bioremediadi di PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Ricksy Prematuri, memilih bungkam saat diperiksa pada persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (23/4). Direktur PT Green Planet Indonesia (GPI) itu tak mau diperiksa di persidangan karena tidak didampingi penasihat hukum yang sebelumnya hengkang. Saat sidang dibuka oleh ketua majelis, Dharmawatiningsih, Ricksy memang sudah tidak lagi didampingi penasihat hukumnya yang sehari sebelumnya hengkang karena menganggap majelis tidak memberikan kesempatan sama kepada terdakwa. Kubu Ricksy menganggap majelis mengistimewakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Agung.
Pada persidangan kali ini, majelis pun sempat menawarkan penasihat hukum gratis yang disediakan negara ke Ricksy. Untuk itu, majelis menskors sidang selama 15 menit guna memertemukan Ricksy dengan penasihat hukum yang disediakan pengadilan.
Baca Juga:
Setelah skorsing dicabut dan sidang dibuka lagi, Ricksy justru langsung bersujud di hadapan majelis sembari memohon agar diberi kesempatan untuk menghadirkan saksi meringankan (a de charge). "Saya hanya mohon diizinkan menghadirkan satu saksi ahli bioremediasi Prof Udiharto yang baru bisa hadir pada Senin 29 April. Setelah itu, saya bersedia diperiksa," ujar Ricksy.
Namun, majelis tetap bersikukuh melanjutkan sidang saat itu juga dengan agenda pemeriksan terdakwa. Karenanya Ricksy yang tidak bersedia didampingi penasihat hukum dari pengadilan, memutuskan tidak menjawab pertanyaan JPU. Walhasil, persidangan pun berjalan cepat.
JAKARTA - Terdakwa perkara korupsi proyek bioremediadi di PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Ricksy Prematuri, memilih bungkam saat diperiksa pada
BERITA TERKAIT
- LAZNAS Syarikat Islam dan BAZNAS Bersinergi Salurkan Rp 500 Juta untuk Palestina
- BAZNAS Angkat Kisah Guru Papua dalam Buku Mengajar di Batas Negeri
- Warga Angkatan 45 Geger, Romiah dan Bobi Mengaku Tidak Kenal
- Pentolan KKB Pembunuh Personel Satgas Elang Berani Nongol di Warung Depan Polres
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Survei Kesiapan Pengamanan Nataru